KLATEN – Cakrawalaonline, Pasangan suami-istri (pasutri) di
Klaten ditemukan meninggal di rumahnya dalam posisi berpelukan di tempat tidur
pada Rabu (11/10). Peristiwa ini membuat warga geger.
Mereka berinisal Y, 37, dan I, 39, warga Desa Tegalrejo,
Kecamatan Ceper, Klaten,
Penemuan mayat pasutri ini bermula saat orang tua korban
berinisial I mendatangi rumah mereka.
Memang hal itu menjadi rutinitas yang dilakukan orang tua
korban I, dengan keperluan menengok cucunya.
Saat hendak masuk ke rumah korban, saksi alias orang tua I
mendengar cucunya menangis.
Merasa ada yang janggal, saksi kemudian masuk ke dalam
rumah. Saat itulah, saksi melihat kedua korban dalam keadaan tergeletak di
tempat tidur yang berada di ruang tengah.
“Saat itu, posisi jasad I telentang seperti orang tidur.
Sedangkan Y dengan posisi menyilang seperti sedang memeluk sang istri,” ujar
Kapolres Klaten AKBP Warsono.
Menurut Warsono, saksi kemudian menghubungi tetangga
lainnya. Lalu dilakukan pengecekan untuk memastikan kondisi kedua korban.
“Setelah dicek, ternyata pasutri itu sudah tidak bernyawa.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Ceper,” lanjutnya.
Setelah itu, jajaran Polsek Ceper, Inafis Polres Klaten
hingga tim medis dari Puskesmas Ceper mendatangi TKP. Kemudian melakukan
pengecekan terhadap kedua korban.
Keduanya telah dinyatakan meninggal. Selanjutnya dilakukan
visum luar oleh tim medis dengan hasil tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
maupun hal yang mencurigakan lainnya.
Mengutip radarsolo digital, pihak keluarga tidak berkenan
dilakukan otopsi, yang diperkuat dengan membuat surat pernyataan. Pada intinya
mereka telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas.
Jenazah I dimakamkan oleh pihak keluarga pada Rabu (11/10)
sekira pukul 16.00 WIB di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper. Sementara jenazah Y,
sesuai permintaan keluarganya dimakamkan di hari yang sama pukul 14.00 di Desa
Kurung, Kecamatan Ceper.
“Terkait kasus di Ceper, nantinya kami akan melakukan
penyelidikan lebih mendalam atas meninggalnya suami-istri ini. Kami sudah
melakukan visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tetapi kami lakukan
pendalaman,” ucap Warsono.
Dia menjelaskan, pendalaman dilakukan dengan pengecekan
sampel makanan dan minuman yang ditemukan di dalam kamar korban. Sampel
tersebut akan dikirim ke Puslabfor Polda Jawa Tengah (Jateng). Cl – Sumber :
Radar Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar