res

Kepala Departemen Pengelolaan SDH & Produksi Perhutani Regional Jateng Tinjau Agroforestry Tebu di BKPH Bandung - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1 Syawal 1446 Mohon Maaf lahir dan batin

Breaking

24 Mei 2025

Kepala Departemen Pengelolaan SDH & Produksi Perhutani Regional Jateng Tinjau Agroforestry Tebu di BKPH Bandung

 


Grobogan -Cakrawalaonline, PERHUTANI (23/05/2025) | Dalam upaya meningkatkan optimalisasi lahan hutan melalui sistem agroforestry, Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Produksi Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja ke petak 62F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pekuwon, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung pada Jumat (23/5). Kunjungan ini difokuskan pada pengecekan langsung kondisi aktual tanaman tebu Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi.

BKPH Bandung saat ini mengelola lahan seluas 17,1 hektare untuk kegiatan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM), yang tersebar di tiga petak berbeda. Petak 62F menjadi areal terbesar dengan luas mencapai 9,3 hektare, disusul Petak 47D seluas 4,0 hektare, dan Petak 49B seluas 3,9 hektare. Ketiga petak tersebut merupakan bagian dari kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk kegiatan ATM guna mendukung program diversifikasi pendapatan Perhutani sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Pada musim panen pertama bulan Agustus 2024, produksi tebu mencapai 935 ton. Adapun pada musim panen kedua yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal Juni 2025, diproyeksikan hasil panen meningkat menjadi 1.026 ton. Peningkatan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik antara petugas lapangan, mitra penggarap, serta peningkatan aspek teknis dalam budidaya.

Kepala Departemen SDH & Produksi, Didiet Widhy Hidayat, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut dan memberikan arahan kepada jajaran petugas di BKPH Bandung agar meningkatkan langkah-langkah pengamanan tanaman, terutama menjelang masa panen. Ia menekankan pentingnya pengawalan secara menyeluruh sebagai bagian dari perlindungan aset produksi perusahaan dan optimalisasi pendapatan dari komoditas non-kayu.

Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, dalam kesempatan yang sama, turut memberikan arahan strategis untuk mempersiapkan semua elemen pendukung panen.


 “Saya minta seluruh jajaran memastikan kesiapan menyeluruh, mulai dari kondisi petak, kesiapan tenaga kerja, hingga sarana transportasi hasil panen. Semua harus bergerak cepat dan sesuai standar,” tegasnya.


Ia juga menambahkan bahwa kesuksesan panen kedua ini akan menjadi cerminan efektivitas tata kelola agroforestry di kawasan hutan produksi.

Sebelumnya, tim penilai dari Pabrik Gula (PG) telah melakukan pengecekan tingkat kematangan tanaman tebu di petak-petak tersebut. Hasil penilaian menunjukkan tingkat kemanisan (rendemen) berada pada angka 16, dengan produktivitas tebu (protas) mencapai 60 ton per hektare, angka yang cukup kompetitif dalam skema agroforestry berbasis kehutanan.

Agroforestry tebu menjadi salah satu upaya Perhutani dalam meningkatkan nilai ekonomi lahan tanpa mengesampingkan fungsi ekologis kawasan hutan. Skema ini juga menjadi bagian dari strategi korporat dalam diversifikasi usaha serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Ng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar