Mbah Benu Kyai Independen

 

DIY Gunungkidul-Cakrawalaonline, Mbah Benu atau kyai Panggang yang punya pondok pesantren Aolia' seorang kyai kondang pada jamannya. Di akhir tahun 2025 ini pimpinan pondok pesantren Aolia' ini sering melayani tamu dari luar daerah. Para tamu berguru untuk mengembangkan ilmu agama Islam secara faseh menurut Al Qur an dan khadis. 

Pengajian yang digelar secara rutin sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pengajian diikuti para alumni pondok dilaksanakan seusai salat Jumat di masjid Aolia' atau dilingkungan Ponpes Aolia' Panggang.

Mbah Benu tidak mau memanfaatkan moment dari murid atau alumni serta tokoh masyarakat, karena memanfaatkan yang bersifat minta minta itu menurutnya haram hukumnya. 

Pimpinan pondok Aolia' ini selalu menjaga reputasi demi kebesaran serta alumni pondok tetap berkualitas di bidang ilmu agama serta SDM yang mumpuni di berbagai ilmu. Artinya ilmu agama Islam atau ilmu umum sebagai manusia hidup di dunia ini. 

Tegasnya KH Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo, seorang kyai yang no profile selalu Istikomah di dua bidang ilmu penting yang dikembangkan untuk manusia hidup di dunia sampai akherat.

Kyai kondang yang menguasai dakwah pesisir Utara dan Selatan tanah Jawa ini tak pernah sombong, walau ilmunya sangat diburu oleh orang yang membutuhkan. 

Mereka datang dari seputar pulau Jawa, datang di Pondok Pesantren Aolia' Panggang untuk meningkatkan SDM serta ilmu agama. Tidak sekedar mencari jurus jurus penting dalam perkelahian, tetapi pedang Taukhid sangat dibutuhkan orang murid Pondok jaman sekarang ini. Dulu pernah diceritakan oleh murid Mbah Benu bahwa pimpinan pondok Aolia' ini pernah ditantang berkelahi. Jawab kyai, saya tidak senang berkelahi. "Saya sedang bekerja. Coba bantu saya dulu kerja" kata kyai. Saat itu Mbah Benu baru kerja disebuah acara penting. Jelas Mbah Benu. "Ayo bantu saya menata meja dan kursi ini", kata Mbah Benu.

"Kok malah diam kamu musuhku," tambahnya.

Lalu mbah Benu bersiul siul sambil metheti burung, pekerjaan mbah Benu rampung dengan proses banyak kursi dan meja jalan sendiri menata diri dengan rapinya. 

Melihat situasi dan kondisi demikian orang yang nantang mbah Benu hanya mlongo, lalu pergi menjauh dan tidak tak bilang apa apa, karena ketakutan. 

Itulah riwayat orang aolia' atau orang yang dekat dengan Tuhan ilmunya mumpuni, tanpa menggerakkan fisik pekerjaan bisa selesai. 

Hal tersebut tidak pernah disampaikan dalam pengajian di ponpes Aolia' Panggang, mbah Benu memilih rendah hati demi kedamaian murid dan orang serta siapapun yang membutuhkan ilmu yang bisa dilihat mata maupun ilmu ghoib yang dibutuhkan orang.

Kyai yang tampil sederhana ini selalu rendah diri dan tidak mau menyalahkan atau tidak mau membenarkan, karena yang menjustifikasi hal demikian hanya Allah SWT.

"Saya sebagai kyai independen jadi menurutku, kita sebagai hamba Allah SWT dan ummat nabi itu sebaiknya jangan menyalahkan atau membenarkan, kata lain, mbah Benu tidak ikut ikutan dalam segala permasalahan yang terjadi di jaman sekarang ini, akhir 2025 atau jaman Jokowi mantan presiden dan di era jaman Prabowo Subiyanto jadi Presiden saat ini." jelasnya.

Mengenai visi dan misi pondok pesantren Aolia' bersama Mbah Benu selalu memotivasi muridnya berbunyi Madep dan Manteb beribadah, bila tanpa ada keinginan apapun, karena keinginan pribadi yang kuat dan tulus niscaya usaha kita akan terwujud. Semua diserahkan seluruhnya pada Allah SWT. Demikian visi misi penting ponpes Aolia' Panggang.

( Siti Marfuah/Sab)