res

LDII Karawang Tegaskan Masjid Terbuka untuk Umum, Bantah Tuduhan Pengusiran Lewat Video Provokatif - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Dirgahayu Republik Indonesia ke 80

Breaking

15 Desember 2025

LDII Karawang Tegaskan Masjid Terbuka untuk Umum, Bantah Tuduhan Pengusiran Lewat Video Provokatif



Karawang- Cakrawalaonline, Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Karawang, KH Mustaghfirin, dengan tegas membantah beredarnya video yang menuding adanya penolakan terhadap warga yang hendak menunaikan salat di masjid LDII. Ia menegaskan, masjid-masjid LDII sejak awal diperuntukkan bagi seluruh umat Islam tanpa kecuali, bukan ruang ibadah yang eksklusif bagi warga LDII semata.


“Tidak pernah ada larangan bagi siapa pun untuk salat di masjid LDII. Tuduhan pengusiran itu tidak benar,” tegas KH Mustaghfirin, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Sumber Barokah, Karawang, Jawa Barat.


Menurutnya, video yang kini viral justru merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mendiskreditkan LDII. Oknum yang merekam dan menyebarkan video tersebut diketahui merupakan mantan warga LDII yang telah menyatakan keluar, dan sejak itu kerap melancarkan fitnah, ujaran kebencian, serta provokasi terhadap warga LDII.


KH Mustaghfirin mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai, penyebaran video itu bukan sekadar persoalan perbedaan pendapat, melainkan sudah masuk ke ranah penghasutan yang berpotensi merusak kerukunan umat. “Ini bukan kritik yang sehat, tetapi fitnah yang sengaja dipelihara untuk memancing emosi dan memperkeruh suasana,” ujarnya.


Peristiwa yang direkam dalam video terjadi pada Minggu, 7 Desember 2025, di Masjid An-Anhar, Lebaksari, Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang. Sejumlah oknum datang untuk menunaikan salat Dzuhur dan sempat melaksanakan salat sunnah qabliyah. Namun, suasana berubah ketika terjadi perbincangan dengan seorang warga LDII bernama Fauzi. Percakapan itu memanas setelah Fauzi mempertanyakan alasan oknum tersebut yang dinilai kerap menyebarkan tudingan tidak benar terhadap LDII di media massa dan media sosial.


Adu mulut pun tak terhindarkan. Dalam kondisi emosi yang memuncak, oknum tersebut keluar dari masjid sambil merekam perdebatan menggunakan telepon genggamnya. Rekaman yang tidak utuh dan telah diedit itulah yang kemudian disebarkan ke publik seolah-olah terjadi pengusiran dari masjid.


KH Mustaghfirin mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak pada potongan video yang disajikan tanpa konteks. “Video itu direkam sepihak, tidak utuh, dan sarat muatan provokatif. Ini mencederai adab di rumah ibadah dan nilai-nilai keagamaan yang menjunjung kedamaian,” tegasnya.


DPD LDII Karawang pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap berpikir jernih, tidak mudah terprovokasi oleh konten media sosial yang menyesatkan, serta menjaga persaudaraan dan ketenteraman dalam kehidupan beragama. Masjid, kata KH Mustaghfirin, seharusnya tetap menjadi ruang suci yang menyatukan umat, bukan dijadikan alat untuk menebar kebencian dan perpecahan.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar