Jakarta – Cakrawalaonline, Bakal calon presiden
Anies Baswedan menyatakan tidak mau ambil pusing soal perolehan elektabilitas
berdasarkan hasil survei yang belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo
Subianto di wilayah Jawa Timur.
"Kami yang penting menjangkau, bertemu,
silaturahim, dan memberikan penjelasan soal tujuan pada semua masyarakat karena
angka-angka itu bisa gonta-ganti," kata Anies dalam keterangannya di
Surabaya, Senin.
Hal itu disampaikan Anies usai menghadiri acara
"Sidosermo Bersholawat Dalam Rangka Maulid Akbar Sekaligus Haul Assayyid
Sulaiman Mojoagung Jombang di lingkungan Pondok Sidosermo, Surabaya, Minggu
(1/10) malam.
Dia tak memungkiri acap kali mendapatkan pertanyaan
soal perolehan elektabilitas pada tabel survei untuk Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2024.
Ia mengatakan hasil suatu survei merupakan kondisi
atau potret angka yang terjadi sebelum berlangsungnya agenda konstelasi
politik.
"Sementara pemilu itu potret di tanggal 14 Februari,
surveinya boleh naik turun," ucapnya.
Perolehan elektabilitas pada hasil survei Pilpres
2024 disebutnya sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI
Jakarta.
"Pengalaman kami ketika Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor
dua, apalagi nomor satu, semuanya menempatkan nomor tiga," ucapnya.
"Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata
tidak," lanjutnya.
Karenanya, Anies menyatakan tak mau terpaku pada
hasil survei, namun ingin fokus bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin
Iskandar dan para jajaran partai di Koalisi Perubahan untuk mewadahi aspirasi
rakyat, sekaligus menyusun langkah pemenangan di Pilpres 2024.
"Kami sekarang konsentrasi untuk menjangkau
semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan
adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan, dan itu yang kami tawarkan,
kami sosialisasikan," ucapnya.
Sementara, hasil survei dari Indikator Politik
Indonesia yang sudah rilis menempatkan Anies Baswedan berada di urutan ketiga
dalam urusan perolehan elektabilitas di Jawa Timur dengan persentase 14,4 persen,
melalui simulasi tiga nama.
Elektabilitas Anies berada di bawah bakal calon
presiden Ganjar Pranowo dengan 43,9 persen dan Prabowo Subianto dengan 33,8
persen. Sedangkan sebanyak 8,0 persen menyatakan tidak memilih atau tidak
menjawab.
Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 14-20
September 2023, dengan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur dan sudah
memiliki hak memilih dalam pemilihan umum, dengan usia 17 tahun atau lebih,
atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.810 orang
dengan asumsi metode "simple random sampling".
Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi
kesalahan "margin of error" sekitar lebih kurang 2.4 persen, pada
tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa
Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai
lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal
pasangan calon presiden dan wakil presiden RI mulai19 Oktober hingga 25
November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU
Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan
perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh
25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan
calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal
115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau
gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal
34.992.703 suara. Cl – Sumber : CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar