Samarinda - Cakrawalaonline, Nasib pilu dialami Suprianda seorang asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah di Samarinda, Kalimantan.
Ia tewas diterkam saat diminta memberi makan Harimau peliharaan bosnya.
Ia sebenarnya sudah bilang takut, karena beberapa hari terakhir Harimau tampak seperti ingin menerkam. Namun, bosnya tidak percara.
Kini video penampakan harimau yang terkam pria di rumah mewah Samarinda viral di media sosial.
Video viral tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya @kaltimfolks.
Dalam video viralnya, memperlihatkan sosok harimau yang menerkam seorang petugas.
Tampak pula dalam video, di luar kandang tersebut terlihat simbahan darah korban.
Kejadian nahas ini terjadi di sebuah rumah mewah pada Sabtu, (18/11/2023), di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Insiden harimau yang telah menewaskan pria ini viral dan dikomentari sejumlah warganet.
“Mau sejinak apapun harimau mereka tetap hewan buas yang punya naluri pemburu, jdi tiati, lagian gabut bgt melihara harimau dikira ini di Dubai,” tulis @rijal.bukan.
“ahhh benerann ada harimau kirain hoax,” tulis @manislahh.
“Bisa bisanya harimau dikasi kandang kecil gitu,” tulis @angiwuri16.
“Manusia aja bisa stress loh ada di tempat gelap, engap, sempit kaya gitu,” tulis @rwnlndrrr.
“Kok bisanya nah melihara harimau, ngak hbs pikir,” tulis @rezkyo4.
Diketahui, hewan buas dengan kulit loreng coklat merupakan hewan peliharaan oleh seorang pengusaha.
Kandang berpagar hitam telah disiapkan di dalam sebuah rumah mewah di Samarinda untuk harimau.
“Kok bisanya nah melihara harimau, ngak hbs pikir,” tulis @rezkyo4.
Diketahui, hewan buas dengan kulit loreng coklat merupakan hewan peliharaan oleh seorang pengusaha.
Kandang berpagar hitam telah disiapkan di dalam sebuah rumah mewah di Samarinda untuk harimau.
Suprianda, pria yang tewas diterkam harimau adalah seorang petugas atau pekerja dirumah tersebut selama tiga tahun terakhir.
Kepada TribunKaltim.co, Hanifah (26), adik dari korban sebut kakaknya memiliki tugas memberi makan setiap harinya pada pukul 10.00 WITA
Mengutip keterangan Instagram @info_samarinda, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly telah meninjau lokasi kejadian Jl. KH. Wahid Hasyim 2 bersama BKSDA, dimana petugas diterkam harimau majikan.
Rencana evakuasi harimau yang berada dalam kandang akan dilaksanakan hari ini, Minggu, 19/11/23, setelah dilakukan peninjauan lokasi tadi malam.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa istri korban sedang hamil, dan sebelumnya telah diinstruksikan untuk berhenti memberi makan harimau karena tidak menerima pembayaran gaji yang seharusnya.
foto yang diperlihatkan oleh pihak keluarga, sekujur tubuh korban dipenuhi luka cakaran.
Pada tubuh bagian bawah nampak terkoyak.
Bahkan ada organ tubuh korban yang sudah tidak utuh lagi.
"Korban itu kakak saya. Namanya Suprianda. Dia memang disuruh bosnya kasih makan harimau itu," ujar Hanifah (26) adik korban saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW. Sjahranie, Samarinda.
Usai kejadian petaka itu, hewan buas dengan kulit loreng coklat kekuning-kuningan dan garis-garis hitam vertikal dari kepala sampai ekor itu masih berada di dalam kandangnya.
Dari video yang beredar, di luar kandang dari hewan yang termasuk dilindungi tersebut terlihat simbahan darah korban.
Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini.
Pemilik rumah itu juga saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.
Kejadian nahas tersebut terjadi di sebuah rumah mewah yang berada di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Belum diketahui siapa pemilik dari rumah tersebut.
Namun dari informasi yang beredar, hunian tersebut milik salah seorang pengusaha tempat kebugaran di Kota Samarinda.Jasad korban kini telah berada di kamar jenazah RDUD AW Sjahranie, Kota Samarinda
Sebelum tewas, kepada istrinya Suprianda (27) ternyata pamit untuk memberi makan harimau milik bosnya.
Dijelaskan oleh Hanifah (26), adik dari korban, setiap hari kakaknya memiliki tugas memberi makan harimau setiap pukul 10.00 Wita.
Siang tadi, seperti biasa ia berangkat ke rumah majikannya itu untuk memberi makan hewan buas tersebut.
Ia ditemani sang istri, mereka tiba di rumah bernomor 99 tersebut pada pukul 10.30 Wita.
Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk.
Namun kali ini ayah satu anak tersebut meminta sang istri cukup menunggu di luar.
"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," jelas Hanifah saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Namun hingga pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar.
Kakak iparnya yang dilanda rasa khawatir akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukan oleh sang kakak.
Setibanya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua tersebut histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.
Ia menjelaskan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya tersebut memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.
"Kakak Ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.
Berhasil mendapatkan jalan keluar, perempuan tersebut cukup beruntung sebab bertemu salah satu pihak keluarga di tepi jalan.
"Kakak Ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang," ucapnya lagi.
Ia menjelaskan, sang kakak sudah bekerja di rumah tersebut sejak tigag tahun terakhir.
Sebenarnya, selama satu bulan belakangan sang kakak sudah hendak mengundurkan diri namun terus ditahan oleh majikannya.
"Katanya takut. Harimaunya sering mau menerkam. Tapi bosnya enggak percaya," ungkapnya.
"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat Gym kalau berhenti kasih makan harimau," imbuhnya.
Saat ini jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pihak keluarga pun berharap kasus ini dapat diproses secara hukum.
"Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual. Apa tidak lalai?," tegasnya. Cl - Sumber : Tribun Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar