Kendal – Cakrawalaonline, Anggota
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 011 Kelurahan Curugsewu,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Teguh Joko Pratikno (43), meninggal dunia saat
bertugas dalam penghitungan suara Pemilu 2024.
Kepala Desa Curugsewu, Khaeri mengatakan almarhum
meninggal dunia saat proses rekapitulasi perhitungan suara di TPS pada Rabu
(14/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Almarhum sempat terjatuh usai berjongkok saat di
TPS tersebut. "Setelah terjatuh langsung kejang-kejang," katanya,
dikutip Antara, Kamis (15/2).
Korban sempat dibawa oleh rekan-rekannya ke
Puskesmas Patean untuk mendapat pertolongan. Hasil pemeriksaan menyatakan
almarhum sudah meninggal saat di TPS.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Kendal, Sugiono, mengatakan almarhum Teguh sudah dilindungi BPJS Kesehatan
maupun BPJS Ketenagakerjaan. Teguh Joko Pratikno meninggalkan seorang
istri dan empat anak.
Sugiono mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengah untuk membantu biaya pendidikan
anak-anak almarhum.
Meninggal karena kelelahan
Satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia setelah sempat
bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.
Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan
petugas KPPS bernama Dewi Indriyani berusia 43 tahun tersebut diketahui
memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Ia mengatakan beberapa hari sebelumnya memang yang
bersangkutan sudah mengeluhkan sakit. Meski demikian, saat bertugas di hari
pemungutan suara, mendiang dalam kondisi fit.
"Tapi kan KPPS banyak kerjaannya, mungkin
capek. Beliau punya riwayat penyakit gula," katanya.
Mengenai kronologis kejadian sebelum meninggal
dunia, ia mengatakan petugas tersebut masih sempat bertugas.
"Saat pelaksanaan sudah berjalan kira-kira
pukul 11.00 WIB terus drop, terus dibawa ke puskesmas dan ditangani
dokter," katanya.
Petugas tersebut sempat dibawa ke RSUP Dr Soeradji
Tirtonegoro Klaten. Menurut dia, sesampainya di rumah sakit yang bersangkutan
sempat menerima transfusi darah. Seharusnya dia menerima dua kantong darah,
namun baru menerima satu kantong petugas tersebut meninggal dunia.
"Masuk satu kantong sudah baik, bahkan sempat
komunikasi. Malah meninggal," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Klaten Primus Supriono
mengatakan sudah menugaskan petugas KPU ke rumah duka. Meski demikian, ia belum
dapat memastikan penyebab meninggalnya salah satu petugas KPPS tersebut.
"Enggak tahu keterangan dokter seperti apa,
kami belum bisa menduga. Kami juga belum ada komunikasi dengan dokter yang
menangani," katanya.
Sejak menjelang hari pemungutan suara Pemilu 2024,
sejumlah petugas KPPS dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan. Jumlah
korban terus bertambah pada hari berikutnya. Cl – Sumber : CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar