Magelang-CakrawalaOnline, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Magelang dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) di auditorium Universitas Muhammadiyah Magelang ( UNIMMA ), 12 September 2024.
Kegiatan dilaksanakan dalam forum Halaqah Tarjih dengan tema Memahami Kalender Hijriyah Global Tunggal melalui Pendekatan Kronologi dan Argumentasi Sains Serta Pendekatan Fiqih dan Ushul Fiqih.
Koordinator kegiatan M. Zuhron menyampaikan, latar belakang Halaqah Tarjih adalah pemikiran mendalam masalah penyatuan kalender Islam dimana saat ini merupakan permasalahan yang nampaknya bersifat abadi.
Meskipun umat Islam telah mengalami peradaban selama 14 abad lebih, belum ada upaya yang berhasil membuat kalender global.
Untuk menciptakan kalender Islam yang bersifat universal. Dalam praktiknya, umat Islam menggunakan berbagai jenis kalender yang memiliki perbedaan sistem, sehingga menyebabkan variasi dalam penentuan tanggal kamariah.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PDM dan PDA Kota Magelang, Tokoh-tokoh Muhammadiyah se eks Karesidenan Kedu, PDNA se eks Karesidenan Kedu, Majelis Tarjih se eks Karesidenan Kedu, Majelis Tabligh Kota Magelang, Ketua Majelis se Kota Magelang, Lembaga Studi Islam Muhammadiyah se Kedu dan PCM serta PRM se Kota Magelang, Para kepala AUM se Kota Magelang.
Dua Pembicara dihadirkan dari Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu Syamsul Anwar dan Oman Fathurohman.
Majelis Tarjih mencatat, gagasan tentang kalender Islam global telah lama diserukan, setidaknya sejak tahun 1358 Hijriyah /1939 Masehi oleh Syeh Ahmad Muhammad Syakir dalam bukunnya “Awa’il al-Syuhur al-‘Arabiyah” .
Melalui Temu Pakar II tahun 1430 H/2009 M di Rabat, Maroko, konsep kalender global terus diuji dan diperbaiki hingga pada Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Islam di Istanbul, Turki, tahun 1438 H/2016 M yang mana dipilih Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Sebelum adanya KHGT ini umat Islam kesulitan menjawab masalah perbedaan jatuhnya hari Arafah dalam kaitan dengan pelaksanaan puasa sunah Arafah. Sebagian mengikuti pelaksanaan wukuf di Arafah, sebagian mengikuti tanggal sesuai penetapan di wilayah masing-masing. Untuk itu, solusi atas masalah ini adalah penerimaan Kalender Islam Global Tunggal oleh seluruh umat Islam.
Muhammadiyah sebagai organisasi berkemajuan telah melakukan kajian panjang tentang Kalender Islam Global sejak tahun 1428 H/2007 M melalui Simposium Internasional Towards A Unified International Calendar di Jakarta. Muhammadiyah terus melaksanakan berbagai pengkajian baik dalam bentuk halaqah atau seminar terkait Kalender Hijriah Global seperti Konferensi Internasional tentang penyatuan Kalender (1438 H/2016 M), Temu Ahli Falak Muhammadiyah Respons Hasil Kongres Internasional Penyatuan Kalender Hijriah (1438 H/2016 M), Seminar Nasional Pasca Muktamar Turki 2016” (1438 H/2016 M), Konsolidasi Paham Hisab Muhammadiyah tentang Kalender Islam Global (1441 H /2019 M), Kalender Hijriah Global Terpadu dan Pengalaman Muslim di Eropa (1443 H/2021 M), Seminar dan Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal se-Indonesia (1444 H /2023 M-1445 H/2024 M).
Kalender Hijriyah merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini memiliki beberapa metode perhitungan, salah satunya adalah Kalender Hijriyah Global Tunggal.
KHGT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode perhitungan lainnya, antara lain lebih akurat dan ilmiah dalam perhitungannya, menghasilkan kalender yang seragam dan terstandar di seluruh dunia, mempermudah ibadah dan muamalah bagi umat Islam.
Namun, masih banyak umat Islam yang belum memahami dan mengamalkan KHGT. Oleh karena itu, perlu diadakan halaqah tarjih untuk memberikan pemahaman dan edukasi tentang KHGT kepada masyarakat.
Ketua PDM Kota Magelang Rifqi Muhammad mengatakan, jajarannya akan terus melakukan sosialisasi KHGT melalui berbagai kegiatan persyarikatan maupun amal usaha Muhammadiyah. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KHGT, memotivasi masyarakat untuk menggunakan KHGT dalam kehidupan sehari-hari, dan emperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam dalam penggunaan kalender.
Pembicara Halaqah Oman Fathurohman menjelaskan, peristiwa keterlambatan kalender membuat pemikiran untuk menetapkan tahun kabisat yaitu yang habis dibagi 400. Tahun 1600 dimulai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) adalah kalender Hijriah umat Islam yang berprinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia, atau disebut juga Kalender Islam Global (KIG). Artinya, jatuhnya tanggal baru Hijriah adalah pada hari yang sama di seluruh muka bumi. (Ariesta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar