Dompu - Cakrawalaonline, Dam Tanju yang dibangun sejak tahun 2008, pada era pemerintahan Gubernur NTB Zainul Majdi dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, kini menjadi sorotan utama masyarakat dan jadi proyek " MONUMEN "! . Proyek yang memakan biaya ratusan miliar ini diharapkan menjadi simbol kemajuan ekonomi dan kemakmuran rakyat , selain sumber kehidupan bagi masyarakat Sekecamatan Manggelewa. Namun, hingga saat ini, pemanfaatannya masih menjadi Sorotan Masyarakat setempat .
Kritik tajam Mantan Wakil Ketua DPRD Dompu periode 2014-2019 dan 2020-2024, Jamaludin S.Sos, dari Fraksi Gerindra, kinerja pemerintah selama ini masih jalan di tempat , pada hal kami telah berkali kali mendesak pemerintah segerak menyalurkan air Dam Tanju, Jamal menerima aspirasi rakyat, tidak ada responsipnya kini menjadi sorotan masyarakat jadi proyek momumen ujarnya di Dam Tanju 21-2-25.
Pada kesempatan tersebut Jamaludin mengharapkan pada pemerintahan yang baru untuk segera mengambil tindakan tegas kepada pihak BWS, terkait Dam Tanju. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan optimal dam tersebut untuk kepentingan masyarakat luas. Jamaludin khawatir jika Dam Tanju terus dibiarkan tanpa pengelolaan yang baik, kondisinya akan semakin terpuruk dan pada akhirnya tidak dapat dimanfaatkan sama sekali. Tujuan awal pembangunan Dam Tanju adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui ketahanan pangan.
Jamaludin, yang juga merupakan perwakilan masyarakat Manggelewa, meminta pemerintah pusat, daerah, dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk segera mengalirkan air ke saluran irigasi di bagian barat. Saluran ini akan mengairi lahan-lahan pertanian di wilayah Tanju, Lanci Jaya, Nusa Jaya, Suka Damai, dan Doromelo. Jika air tidak segera dialirkan, kerusakan pada infrastruktur dam akan semakin parah dan berujung pada peningkatan anggaran untuk perbaikan, yang pada akhirnya dapat memicu korupsi.
Balai wilayah sungai(BWS), sedang berupaya pemenuhan lokasi titik rawan longsor potensi krikil yang menimbun arus irigasi, kami pihak BWS sedang upaya pembuatan petak program penanaman untuk menahan erosi sehingga tidak terjadi lagi erosi yang turun diirigasi tersebut.BWS, berharap kerjasamanya agar disetiap rawan longsor bisa ditanami dengan pepohonan yang bernilai ekonomis tandasnya. BWS pekan depan aka melakukan rapat kordinasi dengan masyarakat petani dan kelompok tani yang ada pada wilayah binaan BWS, 17-2-25 mendatang di gedung PKK Dompu. Menurutnya, jika lahan ini dibiarkan tanpa pengelolaan, akan menimbulkan konflik dan perselisihan di antara masyarakat, maka pada saat rapat koordinasi akan ada solusinya.
BWS menyikapi kedepan Dengan pengelolaan yang baik sehingga ada manfaatnya, Kaena Dam besar harapan BWS akan menjadi pendapatan asli Daerah dan ekonomi masyarakat pada Umumnya.!.(Zun)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar