Dompu- Cakrawalaonline, Pemerintah Kabupaten Dompu mengambil langkah cepat dan strategis dalam rangka mengantisipasi lonjakan inflasi harga gas yang dinilai relatif tinggi terutama ditingkat pedesaan lebih khusunya di Kecamatan Kempo, Manggelewa dan pekat, mengkhawatirkan, Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH, memimpin langsung rapat pengendalian inflasi gas yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati 27-5-25.!
Rapat ini merupakan respons serius pemerintah daerah terhadap kondisi harga gas yang tidak stabil dengan berpotensi sungguh memberatkan masyarakat serta pelaku usaha lokal.
Wakil Bupati Dompu Syirajuddin SH, dalam sambutanya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, serta pihak swasta dalam menanggulangi persoalan inflasi energi, khususnya gas. Ia menyebutkan bahwa kestabilan harga gas bukan hanya menyangkut aspek ekonomi semata, tetapi juga menyangkut ketahanan energi dan kesejahteraan masyarakat Dompu secara luas.
“Inflasi gas ini tidak bisa kita anggap sepele. Jika tidak dikendalikan, akan berdampak pada harga - harga kebutuhan pokok lainnya dan mengganggu perekonomian Daerah, gas LPG salah satu kebutuhan utama dalam rumah tangga . Oleh karena itu, hari ini kita hadir untuk mencari solusi bersama,” ujar Syirajuddin.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi dari Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, perwakilan Kepala KPPN Bima, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Kabag ekonomi. Dari unsur aparat penegak hukum (Aph)dan keamanan, turut hadir Kasat Reskrim Polres Dompu, Kasat Intel, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Dompu, serta Pasi Intel dari Kodim 1614/Dompu Kapten, Adisan.
Dari sisi analisis dan perumusan kebijakan, hadir pula Analis Kebijakan Ahli Muda, Analis Perekonomian, dan Analis Ekonomi Kreatif. Sementara dari sektor energi dan distribusi gas, pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan perusahaan-perusahaan penting, seperti SBM NTB IV Gas PT Pertamina, PT Dompu Karya Perkasa, PT Fitra Abdi Migas, serta PT Dompu Cahaya Makmur Agung Utama.
Dalam diskusi yang berlangsung cukup intens tersebut, dibahas sejumlah faktor penyebab naiknya harga gas, termasuk keterlambatan distribusi, lonjakan permintaan, serta faktor eksternal lainnya. Wakil Bupati meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi gas dan menyusun langkah-langkah konkret guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan gas bagi masyarakat.
Bank Indonesia dalam paparannya turut memberikan pandangan mengenai dampak inflasi gas terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta pentingnya menjaga stabilitas harga dalam kerangka pengendalian inflasi daerah (TPID). Sementara pihak Pertamina dan mitra distribusinya menyampaikan komitmen untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.
Rapat diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk membentuk tim kecil lintas sektor guna menyusun peta jalan pengendalian harga gas di Dompu serta pemantauan rutin harga dan distribusi secara berkala. Langkah ini diharapkan menjadi upaya awal yang konkret dalam menjaga stabilitas ekonomi dan perlindungan terhadap daya beli masyarakat.
Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Dompu menunjukkan komitmennya dalam merespons cepat isu-isu strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antar-stakeholder dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. (Zun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar