DIY, Bantul - Cakrawalaonline, Dengan biaya urunan untuk perayaan HUT RI ke80 tahun 2025. Ribuan warga masyarakat padukuhan Ngincep Triwidadi Pajangan Bantul DIY pada Minggu mengikuti acara jalan sehat dari semua kelompok umur. Mereka menyusuri jalan kampung dan persawahan yang bila dimusim hujan jalan itu becek banyak air dan bila dilalui kendaraan tanahnya melekat ada ban motor atau ban mobil.
Demikian warga padukuhan Ngincep dalam merayakan HUT RI ke80 tahun 2025. Entah sengaja atau tidak panitia menggiring peserta jalan sehat yang menempuh jarak kurang lebih sekilo meter. Cukup bagi peserta yang sehat atau badan fit. Tetapi jarak sekilometer bagi peserta berbadan kurang sehat bisa melelahkan. Karena bukan pada jalan aspal, tetapi melewati jalan kampung yang kurang baik, ditambah lagi naik turun karena daerah pegunungan, maaf saja karena wilayah tertinggal atau pembangunan terlambat akibat dulu wilayah kurban politik.
Acara jalan sehat itu dibuka secara resmi oleh Subiyana dukuh di Padukuhan Ngincep, itu merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke80 tahun 2025. Usai jalan sehat para peserta mulai start dari depan rumah dukuh kembali finish di depan rumah dukuh yang disitu dibangun panggung kesenian yang menggelar berbagai kegiatan seni, termasuk pertandingan olah raga yang kabarnya memperebutkan piala ratusan M.
Dalam kesempatan itu beberapa Ember dorprise atau barang berharga untuk peserta jalan sehat telah diundi dan dibagikan.
Ditanya wartawan Subiyana dukuh Ngincep mengungkapkan bahwa perayaan HUT RI kali ini sangat istimewa karena hadiahnya nilainya mencapai em eman, tidak hanya satu.
"Kita bangsa Indonesia telah merdeka sejak 17-08-1945. Dan di tahun 2025 ini kita tinggal mengisi kemerdekaan dengan berbagai hasil karya untuk mensejahterakan rakyat", ungkap dukuh itu. Acara tersebut tidak dihadiri lurah Triwidadi karena acara bersamaan, karena padukuhan Ngincep termasuk wilayah tertinggal dalam pembangunan fisik dan lainya. Namun demikian tak mematahkan semangat bagi mereka dalam mengisi kemerdekaan dan dalam gotong royong atau kerja bakti cor blok agar jalan kampung keras mudah dilalui kendaraan.
Setelah sampai finis kembali di depan panggung peserta disambut dengan masakan soto dan minum bersama dukuh Ngincep serta ketua RT tokoh masyarakat maupun tokoh agama.
Setelah istirahat makan sambil mendengarkan menikmati kesenian dangdut, senam ibu PKK serta siaran undian penerima dorprise.
Itu merupakan acara awal dilanjut acara malam tujuhbelasan diadakan tirakatan dengan gelar doa bersama untuk para pejuang. Acara dilanjut melihat pemutaran film perjuangan dimasa mengusir penjajah dan merdeka lalu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilanjut pentas anak anak dan ramah tamah warga.
Hingga paginya tanggal 17-08-2025 warga menyaksikan upacara. Hingga sore melihat upacara penurunan bendera merah putih. Serta malam 18-08-2025 merupakan acara puncak HUT RI ke80
ramah tamah dan seni budaya serta evaluasi atas terselenggaranya acara. (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar