Taput - Cakrawalaonline,Sosok Dra. Lomide Pasaribu, Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Pangaribuan, Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara' menjadi teladan nyata bahwa usia bukanlah batas untuk terus mengabdi. Dengan pengalaman panjang sebagai pendidik, ia tetap tampil energik, berwibawa, dan penuh dedikasi membangun mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Di balik meja kerjanya yang sederhana, Lomide terlihat tenang namun tegas. Baginya, sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga ruang pembentukan karakter siswa. Prinsip inilah yang ia pegang teguh dalam memimpin, sehingga SMP Negeri 7 Pangaribuan tetap kondusif dan terus berkembang.
“Pendidikan harus menyentuh hati anak-anak, bukan sekadar mengisi kepala dengan teori. Karena dari karakter yang kuat, prestasi akan lahir dengan sendirinya,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.
Meski usia terus bertambah, semangatnya tak pernah pudar. Setiap pagi ia hadir lebih awal, memastikan guru siap mengajar, siswa disiplin, dan sekolah berjalan sesuai aturan. Tegas dalam kebijakan, namun tetap mengayomi, menjadikan dirinya dihormati sekaligus disayangi oleh guru dan siswa.
Seorang guru menuturkan:
"Bu Lomide adalah sosok yang memberi contoh nyata. Beliau tidak hanya memberi perintah, tetapi juga ikut turun tangan ketika sekolah membutuhkan. Itulah yang membuat kami hormat sekaligus merasa dekat."
Kesan serupa juga datang dari siswa kelas IX.
"Ibu Kepala Sekolah itu tegas, tapi baik. Kalau kami salah, pasti ditegur. Tapi habis itu beliau suka menanyakan kabar kami, bahkan mengingatkan jangan lupa bantu orang tua di rumah," ujar seorang siswa dengan polos.
Rekan-rekan guru menyebut semangatnya luar biasa, bahkan lebih kuat dari yang lebih muda. “Di usia beliau sekarang, seharusnya bisa lebih banyak beristirahat. Tapi justru semangatnya luar biasa. Itu yang membuat kami terinspirasi,” tambah seorang tenaga pendidik.
Di usianya yang matang, Dra. Lomide Pasaribu membuktikan bahwa pengabdian di dunia pendidikan tidak lekang oleh waktu. Dengan kepemimpinan yang jelas, disiplin yang kuat, serta kasih sayang yang tulus, ia tetap berdiri di garda depan menjaga marwah pendidikan di Pangaribuan.
Lebih dari itu, kehadirannya menjadi cermin bagi generasi muda pendidik: bahwa semangat, ketulusan, dan kerja keras jauh lebih berharga daripada sekadar usia. Pendidikan membutuhkan sosok-sosok seperti Lomide Pasaribu—yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menyalakan api pengabdian. (Panji Simanungkalit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar