65 KK di Kadindi Barat Masih Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Minta Diperhatikan

 

Dompu – Cakrawalaonline ,Di tengah geliat ekonomi yang tumbuh pesat, Desa Kadindi Barat, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, masih menyimpan kisah warga yang hidup dalam keterbatasan. Sebanyak 65 kepala keluarga (KK) di desa ini hingga kini masih belum memiliki rumah layak huni.

Sebagian besar dari mereka masih menempati rumah reok dengan kondisi tidak layak, bahkan ada yang menumpang tinggal di rumah orang tua atau mertua. Padahal, rumah merupakan kebutuhan dasar yang menentukan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

“Masih banyak warga yang butuh rumah layak. Mereka tinggal seadanya, ada yang dindingnya dari papan lapuk, atap bocor, dan lantainya tanah,” ungkap Kepala Desa Kadindi Barat, Indra, saat ditemui belum lama ini.

Indra berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah, terutama melalui program bantuan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menurutnya, meski Kadindi Barat dikenal sebagai desa dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, tidak semua warganya merasakan manfaat pembangunan.

Didirikan sebagai desa pemekaran dari Kadindi pada tahun 2006 dan diresmikan pada tahun 2007, Kadindi Barat kini dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kecamatan Pekat. Desa ini bahkan dijuluki warga setempat sebagai “kota kecilnya Pekat”, karena memiliki pasar tradisional, gerai modern hingga sejumlah kantor bank.

Namun, di balik geliat ekonomi itu, masih banyak kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. Selain persoalan rumah, penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi keluhan warga. Banyak titik jalan utama di desa itu gelap gulita saat malam hari, menimbulkan kekhawatiran soal keamanan.

“Warga sudah sering usul supaya ada lampu jalan, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Jalan antar dusun juga masih rusak, belum pernah tersentuh perbaikan,” tambah Indra.

Indra berharap ke depan pemerintah daerah bisa menaruh perhatian lebih besar kepada Kadindi Barat, bukan hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai wilayah yang layak huni bagi seluruh warganya.

“Kalau infrastruktur dan perumahan tertata baik, masyarakat bisa hidup lebih sejahtera,” tutupnya. (Z)