res

Kepala SDN 18 Pekat Klarifikasi Isu Manipulasi Data Honorer: “Mereka Benar-Benar Mengabdi” - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Dirgahayu Republik Indonesia ke 80

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Pengendara Sepeda Motor Hantam Dingding Truck 1 Meninggal 2 Luka-luka

25 Oktober 2025

Kepala SDN 18 Pekat Klarifikasi Isu Manipulasi Data Honorer: “Mereka Benar-Benar Mengabdi”



Dompu – Cakrawalaonline,Kepala Sekolah SDN 18 Pekat, Ahmad, S.Pd, angkat bicara menanggapi isu yang menyebut adanya dugaan manipulasi data tenaga honorer di sekolahnya hingga lolos menjadi PPPK Paruh Waktu. Dalam keterangannya, Ahmad menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan perlu diluruskan agar publik mendapatkan informasi yang utuh.


“Dua orang yang dimaksud benar-benar tenaga teknis honorer yang sudah mengabdi di sekolah sejak tahun 2022. Mereka bekerja 1 sampai 2 kali seminggu sesuai kebutuhan sekolah,” ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (25/10/2025).


Menurut Ahmad, SDN 18 Pekat merupakan sekolah dengan jumlah siswa paling sedikit di Kecamatan Pekat, yakni hanya 39 orang siswa. Sementara jumlah honorer yang membantu kegiatan belajar mengajar mencapai 13 orang, termasuk 3 tenaga teknis. Kondisi ini, kata Ahmad, berdampak pada keterbatasan anggaran operasional sekolah, terutama karena alokasi pembayaran honor melalui Dana BOS hanya dibolehkan maksimal 20 persen dari total anggaran.


“Tenaga teknis di sekolah kami benar-benar honor murni, tanpa menerima gaji sepeser pun dari Dana BOS. Karena itu, saya menampung mereka dengan semangat membantu mengurangi pengangguran di sekitar sekolah, sesuai amanat undang-undang,” jelasnya.


Ahmad juga menanggapi tudingan yang menyebut dua tenaga teknis bernama Eka dan Ade melakukan manipulasi data untuk bisa lolos seleksi PPPK. Ia menjelaskan, kedua nama tersebut sebelumnya memang tidak lolos seleksi PPPK tahap pertama karena masa kerja belum mencukupi. Namun, setelah pemerintah memberi kesempatan perbaikan data melalui Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), keduanya kemudian mengikuti seleksi tahap kedua.


“Mereka kembali mencoba di tahap dua, tapi belum berhasil. Lalu pemerintah pusat membuka lagi jalur PPPK paruh waktu bagi mereka yang belum lolos tahap penuh waktu. Dari situ, mereka akhirnya lolos,” ungkap Ahmad.


Soal isu bahwa salah satu tenaga honorer masih bekerja di perusahaan swasta, Ahmad juga memberikan klarifikasi.


“Eka sudah empat tahun mengundurkan diri dari perusahaan. Sedangkan Ade memang masih bekerja, tapi sistemnya shift. Kadang pagi, kadang sore. Karena itu, saya memberi kelonggaran waktu kerja di sekolah sesuai jadwal luangnya,” terangnya.


Ahmad berharap penjelasan ini dapat meluruskan informasi yang beredar dan menghindari kesalahpahaman publik. Ia pun mempersilakan siapa pun yang masih ragu untuk datang langsung ke sekolah dan memastikan kebenarannya.


“Kalau masih belum puas, silakan turun langsung ke sekolah, tanyakan ke guru dan warga sekolah. Semua bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar mengabdi,” tegasnya. (z)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar