Jakarta – Cakrawalaonline,
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi
macetnya Jakarta meski 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah bekerja dari rumah atau Work
From Home (WFH).
Heru meminta agar Pemprov DKI Jakarta tak terus disalahkan imbas macetnya
Ibu Kota. Adapun kebijakan WFH Jakarta diambil
Pemprov DKI sebagai upaya mengurangi kemacetan jelang Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ASEAN dan menekan polusi udara Jakarta.
"Ya jangan salahin Pemda. Maksudnya bersama-sama. Pemda kan
hanya 25.000. Pergerakan manusia di Jakarta itu 25 juta loh, sehingga harapan
saya semua bisa ikut tetapi tidak mengurangi pertumbuhan ekonomi diatur
sendiri," kata Heru di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2023).
Menurut Heru, pengawasan terhadap ASN DKI
yang sedang WFH pun telah dilakukan secara maksimal. Heru menyebut, dia bahkan
melakukan panggilan video kepada Pemerintah Kota (Pemkot) yang tengah WFH.
"Saya bisa video call. Jadi saya minta
Pak Wali Kota, 'Pak Walikota Jakarta Barat mana yang Work From Home, misalnya
kepala bagian ekonomi, kita bisa video call kamu di mana'," kata Heru.
Pemerintah
Provinsi memberlakukan kerja dari rumah atau WFH Jakarta untuk
50 persen ASN. Dampaknya pun mulai terlihat dengan turunnya peringkat
Jakarta menjadi nomor 3 kota dengan kualitas udara terburuk di
dunia.
Meskipun pada Selasa, (22/8/2023), udara
Jakarta tetap pada kategori tidak sehat.
Data tersebut diambil berdasarkan parameter
kualitas udara IQAir. Dari 110 negara, indeks kualitas udara Jakarta mencapai
angka 165 US Air Quality Index (AQI US).
Data itu tercatat pada pukul 09.15 WIB pagi
ini. Polutan utama berukuran PM2.5 dengan konsentrasi 83.5 µg/m³.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini
16.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan
dalam laman iqair.com, dikutip Selasa (22/8/2023).
Kuwait City, Kuwait menduduki peringkat
pertama kota dengan kualitas udara terburuk 170 AQI US (tidak sehat). Baghdad,
Iraq ada di posisi dua dengan angka 166 AQI US.
Kota dengan indeks kualitas udara tidak
sehat disarankan untuk melindungi diri dari polusi. Direkomendasikan juga untuk
mengenakan masker saat berada di luar ruangan, serta menyalakan pemurni udara
apabila ada di dalam ruangan.
Selain itu, masyarakat di kota terpolutan
juga dianjurkan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan
minimalisir aktivitas di luar ruangan.
Sebelumnya, menanggapi buruknya kualitas
udara Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mulai Senin, 21 Agustus 2023
telah menerapkan sistem Work From Home (WFH) bagi 50 persen Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkup Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, aturan ini diberlakukan guna
menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 5-7 September
2023. Kemacetan akibat mobilitas kendaraan diharapkan berkurang dengan
kebijakan 50 persen WFH ini. Cl – Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar