BLORA - Cakrawalainline, Malang nasib petani asal Desa Kemantren, Kedungtuban. Ia tewas setelah terkena jebakan tikus yang dialiri listrik. Yang berada di areal persawahan Desa Sidoarjo, Kedungtuban.
Warga sekitar Sukir menyebut korban bernama Kasto. Semula korban ke sawah hendak memasang saluran air.
Nahas, saat hendak mengaliri sawahnya itu malah terkena listrik jebakan tikus yang belum dimatikan.
"Waktu memasang plastik hendak mengairi sawah tidak sengaja memegang kawat setrum listrik yang masih menyala," jelasnya.
Menurutnya korban diketahui tewas dan ditemukan warga sekitar pukul 07.00 WIB.
Warga yang mengetahui kemudian membantu mengevakuasi dan memberitahukannya kepada keluarga korban.
"Mayoritas petani di sini memang masih menggunakan listrik untuk membasmi hama tikus. Meski menurutnya sudah ada himbauan untuk tidak menggunakan listrik," jelasnya.
Menurutnya imbauan itu berasal dari berbagai pihak. Dari kepolisian hingga pemerintah.
Lantaran menggunakan jebakan tikus yang dialiri listrik sangat membahayakan keselamatan.
"Di sini tikus tidak ada habisnya menyerang padi, kadang-kadang semalam pakai setrum bisa mendapat 100 tikus," tambahnya.
Ia menambahkan kejadian serupa, tewasnya petani akibat tersengat jebakan tikus sudah berlangsung berkali-kali.
Di antaranya pada 2022 lalu. Seorang petani di Dukuh Sudung, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, juta mati setelah tersengat listrik jebakan tikus. Cl - Sumber : Detik Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar