res

Tubuh Diseret Saat Sholat & Berkelahi Hingga Tewas, Jasad Pria Dianiaya Paspampres Ditemukan Mengapung di Sungai - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Bank Indonesia 5 Juli 2024

Breaking

30 Agustus 2023

Tubuh Diseret Saat Sholat & Berkelahi Hingga Tewas, Jasad Pria Dianiaya Paspampres Ditemukan Mengapung di Sungai



JAKARTA – Cakrawalaonline, Jasad Imam Masykur, pemuda berusia 25 tahun asal Kabupaten Bireuen, Aceh, ditemukan mengambang di aliran sungai sekitar areal bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, pada Sabtu (15/8).

Imam merupakan korban penculikan dan penganiayaan oleh oknum Paspampres dan dua anggota TNI AD hingga meninggal dunia, yang dibuang ke Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Sabtu, (13/8).

"Info dibuang itu menurut Pomdam Jaya, di Jatiluhur tanggal 13 Agustus dini hari. Ditemukan tanggal 15 Agustus di bendungan curug itu," kata Kanit Reskrim Polsek Klari, Ipda Cahya, Selasa (29/8).

Bendungan Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, lokasi pertama kali jasad Imam Masyikur ditemukan. Foto: Dok. Istimewa

Jenazah Imam ditemukan oleh anak sekolah yang kemudian melaporkan kepada Petugas POJ Bendungan yang kebetulan tengah berjaga.

"Jadi di bendungan itu ada dermaga ya. Nah, di situ suka ada anak sekolah suka nongkrong di daerah situ. Kemudian mereka melihat ke area sungai, ada yang mengapung yang mereka lihat itu seperti jasad manusia, terus dia ikutin, sampai ke bendungan. Dia lapor ke petugas atau pekerja harian bendungan curug," sambung Ipda Cahya.

Kemudian petugas penjaga POJ Bendungan Curug tersebut melaporkan kejadian penemuan mayat itu kepada pihak kepolisian.

Mendengar laporan tersebut, aparat kepolisian bergegas terjun ke lapangan bersama Inafis, dan melakukan olah TKP.

"Kita datang bersama Inafis, kemudian olah TKP, akhirnya diangkat dan dibawa ke RSUD Karawang," jelasnya.

Saat dibawa ke RSUD, awalnya identitas korban tidak diketahui, dan korban berada di RSUD selama 8 hari.

"8 Hari di RSUD Karawang," sebut Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani, saat dikonfirmasi Selasa (29/8).

Jenazah Imam ditemukan oleh anak sekolah yang kemudian melaporkan kepada Petugas POJ Bendungan yang kebetulan tengah berjaga.

"Jadi di bendungan itu ada dermaga ya. Nah, di situ suka ada anak sekolah suka nongkrong di daerah situ. Kemudian mereka melihat ke area sungai, ada yang mengapung yang mereka lihat itu seperti jasad manusia, terus dia ikutin, sampai ke bendungan. Dia lapor ke petugas atau pekerja harian bendungan curug," sambung Ipda Cahya.

Kemudian petugas penjaga POJ Bendungan Curug tersebut melaporkan kejadian penemuan mayat itu kepada pihak kepolisian.

Mendengar laporan tersebut, aparat kepolisian bergegas terjun ke lapangan bersama Inafis, dan melakukan olah TKP.

"Kita datang bersama Inafis, kemudian olah TKP, akhirnya diangkat dan dibawa ke RSUD Karawang," jelasnya.

Saat dibawa ke RSUD, awalnya identitas korban tidak diketahui, dan korban berada di RSUD selama 8 hari.

"8 Hari di RSUD Karawang," sebut Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani, saat dikonfirmasi Selasa (29/8).

Identitas korban terbongkar saat penyidik Polda Metro Jaya datang. Setelah identitas berhasil diidentifikasi, Imam langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu (23/8).

"Betul (atas nama Imam Masykur) setelah diidentifikasi dari kepolisian tanggal 23 Agustus," ujarnya.

Saat ini jenazah Imam telah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada 27 Agustus.

Sementara ketiga oknum TNI yang menjadi tersangka saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Pomdam Jaya. Ada 3 oknum sipil yang terlibat dalam kasus ini. Ketiganya ditahan di Polda Metro Jaya. Cl – Sumber : Kumparan News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar