SEMARANG – Cakrawalaonline, Boikot produk yang berhubungan dengan Israel
dikampanyekan sebagian masyarakat Indonesia.
Boikot produk
Israel dilakukan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap serangan
Israel terhadap Palestina. Boikot ini telah menjadi gerakan global, dan
makin mendapatkan perhatian dalam beberapa hari ini.
Pemboikotan
ini semakin besar setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI)
memberikan fatwa bahwa haram hukumnya membeli produk yang berhubungan dengan
Israel.
Banyak negara dan organisasi internasional telah mendukung gerakan ini sebagai
bentuk protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel
terhadap rakyat Palestina.
Tujuan dari boikot ini adalah untuk mengekspresikan ketidaksetujuan
terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina, termasuk pendudukan wilayah
Palestina, pelanggaran hak asasi manusia.
Boikot produk Israel melibatkan berbagai bentuk tindakan. Seperti tidak
membeli produk-produk Israel, tidak menggunakan jasa perusahaan Israel, atau
menyerukan orang lain untuk tidak membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.
Pemboikotan
ini diharapkan dapat memberikan tekanan politik dan ekonomi pada Israel,
memaksa mereka untuk mengubah kebijakan mereka terhadap Palestina.
Salah satu TikToker pendidikan, Gerald Vincent
mengungkapkan bahwa pemboikotan ini akan berdampak pada saham dan pemasukan
brand atau produk Israel atau yang mendukung Israel.
''Ternyata ada
efeknya karena ketika kita enggak pakai brand yang support Israel
saham dan pemasukannya turun ketika pemasukan turun maka akan rugi ketika
mereka rugi mereka akan evaluasi apa yang harus dilakukan supaya enggak rugi
lagi." kata Vincent dalam video TikTok.
Dengan adanya pemboikotan ini agar mengurangi dukungan finansial bagi
perusahaan Israel, dapat mengurangi kekuatan Israel dalam menindaklanjuti
serangan dan pelanggaran hak asasi manusia di Palestina. Cl – Sumber :
Suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar