Surabaya – Cakrawalaonline,
Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep melakukan kunjungan ke Jawa Timur. Dalam
lawatan tersebut, Kaesang menjawab pertanyaan soal isu politik dinasti hingga
kasus e-KTP yang menyeret nama Jokowi.
Kunjungan Kaesang itu dalam rangka mengampanyekan
paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, sekaligus memenangkan PSI. Ia blusukan ke
Jawa Timur selama lima hari mulai 2-7 Desember 2023.
Kaesang akan melakukan blusukan di 12 kabupaten
dan kota di Jawa Timur. Di antaranya Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban,
Magetan, Kediri, Madiun, Malang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Bangkalan.
Tak sendiri, Kaesang ditemani Ketua Dewan Pembina
PSI Grace Natalie dan Anggota Dewan Pembina Isyana Bagoes Oka. Kaesang
diagendakan bertemu pengurus dan caleg PSI, sowan dan minta doa para kiai,
berbincang dengan tokoh lintas agama, bertemu influencer, serta berolahraga
bersama rakyat.
Sejumlah Fakta Kunjungan Kaesang di Jawa Timur:
1. Isu e-KTP
Kaesang menjawab santai ketika ditanya soal isu
Jokowi meminta KPK menghentikan kasus korupsi e-KTP Setya Novanto. Ia meminta
pernyataan tersebut disertai bukti yang kuat.
"Ya kalau buat saya, udah kasih buktinya,
udah gitu aja, repot amat," kata Kaesang usai menghadiri acara Dialog
Interaktif yang digelar DPW PSI Jatim di Empire Palace Surabaya, Sabtu
(2/12/2023).
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara TV nasional,
mantan Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku Jokowi memanggilnya ke Istana. Di sana
Jokowi meminta KPK menghentikan kasus e-KTP. Ia menyebut bahkan saat itu Jokowi
dalam kondisi marah.
2. Ingin Tetap Ada Debat Cawapres
Dalam kesempatan yang sama, Kaesang juga menjawab
isu peniadaan debat calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024. Kaesang
berharap debat khusus cawapres tetap diadakan.
Meski begitu, ia mengaku pihaknya akan mengikuti
aturan KPU. PSI dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga akan mengikuti apapun
format yang digelar KPU terkait debat Pilpres 2024.
"Ya siap, saya rasa jauh lebih baik kalau ada
debat cawapres. Kami ngikut apa kata KPU aja, diadakan ya ayo, nggak diadakan
ya udah (soal debat cawapres). Ya kalau lebih baik diadakan saja," kata
Kaesang.
3. Target Satu Dapil Satu Kursi di Jatim
Kaesang meminta kader PSI di Jawa Timur turun ke bawah
untuk sosialisasi ke masyarakat. Ia mengimbau kadernya agar kerja keras
sehingga target satu dapil satu kursi di Jawa Timur bisa tercapai.
"Jadi ini agenda pertama kami setelah
diresmikannya masa kampanye yaitu datang ke Jatim. Tadi disampaikan targetnya
kalau per dapil bisa dapat satu kursi," ungkap Kaesang masih di acara
Dialog Interaktif.
PSI juga menargetkan 14 kursi DPRD Jatim dari
total 14 dapil di Jawa Timur. Untuk Kota Surabaya, Kaesang memasang target
kenaikan dua kali lipat dari Pileg 2019.
"Kayak Kota Surabaya ini dobel (target
kursinya). Kan kemarin (Pileg 2019) dapat empat kursi," jelasnya.
4. Soal Isu Politik Dinasti
Kaesang juga melakukan lawatan di Lamongan
menghadiri dialog kebangsaan bersama sejumlah ormas keagamaan dari NU,
Muhammadiyah, dan LDII. Perwakilan Pemuda Daerah (PD) Muhammadiyah Lamongan
bernama Zainal Abidin bertanya tanggapan Kaesang soal isu politik dinasti yang
menerpa keluarga Jokowi.
"Mas Kaesang mohon maaf ya, ini ada unek-unek
dari bawah ini gini. Ini kayaknya kok dinasti politik ya. Tanggapan Mas Kaesang
bagaimana ya. Mas Kaesang jadi Ketua PSI, Mas Gibran menjadi calon wakil
presiden, dan Pak Jokowi sekarang sendiri masih jadi presiden. Anggapan
masyarakat di bawah ini, koyoke (sepertinya) mau dibangun dinasti politik.
Tanggapan Mas Kaesang bagaimana? Terima kasih," kata Zainal di acara
Dialog Kebangsaan Peran Komunitas dalam Politik bersama Ketum dan Sekjen DPP
PSI di Lamongan, Sabtu (2/12/2023).
Kaesang mengembalikan isu tersebut ke masyarakat.
Ia mengatakan jika tidak berkenan memilih, ya tidak perlu dipilih. Sebab,
menurutnya masih ada pilihan pasangan lain di Pilpres 2024.
"Jadi kalau ada masyarakat yang kurang
berkenan dengan 'oh bapaknya presiden anaknya wali kota', ya jangan dipilih
gitu aja. Dan kalau sekarang wali kota menjadi cawapres, kalau nggak suka nggak
usah dipilih. Karena kan masih ada pilihan yang lain, masih ada Pak Mahfud Md,
masih ada Cak Imin," jawab Kaesang.
"Maksudnya di sini adalah masih ada beberapa
pilihan. Jadi balik lagi ini akan dikembalikan ke masyarakat untuk siapa yang
menjadi pemimpin berikutnya. Saya kira itu saja dan terima kasih," tandas
suami Erina Gudono itu. Cl – Sumber : Detik Jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar