res

Sederet Fakta Blusukan Kaesang di Jatim, Jawab Soal Dinasti Politik Jokowi - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Dirgahayu HUT Kemerdekaan RI ke 79

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Sekda Diganti Sejumlah DPRD Ucapkan Selamat Sukses buat PJ Taput

04 Desember 2023

Sederet Fakta Blusukan Kaesang di Jatim, Jawab Soal Dinasti Politik Jokowi

 

Surabaya – Cakrawalaonline, Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep melakukan kunjungan ke Jawa Timur. Dalam lawatan tersebut, Kaesang menjawab pertanyaan soal isu politik dinasti hingga kasus e-KTP yang menyeret nama Jokowi.
Kunjungan Kaesang itu dalam rangka mengampanyekan paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, sekaligus memenangkan PSI. Ia blusukan ke Jawa Timur selama lima hari mulai 2-7 Desember 2023.

Kaesang akan melakukan blusukan di 12 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Di antaranya Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Magetan, Kediri, Madiun, Malang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Bangkalan.

Tak sendiri, Kaesang ditemani Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan Anggota Dewan Pembina Isyana Bagoes Oka. Kaesang diagendakan bertemu pengurus dan caleg PSI, sowan dan minta doa para kiai, berbincang dengan tokoh lintas agama, bertemu influencer, serta berolahraga bersama rakyat.

Sejumlah Fakta Kunjungan Kaesang di Jawa Timur:
1. Isu e-KTP
Kaesang menjawab santai ketika ditanya soal isu Jokowi meminta KPK menghentikan kasus korupsi e-KTP Setya Novanto. Ia meminta pernyataan tersebut disertai bukti yang kuat.

"Ya kalau buat saya, udah kasih buktinya, udah gitu aja, repot amat," kata Kaesang usai menghadiri acara Dialog Interaktif yang digelar DPW PSI Jatim di Empire Palace Surabaya, Sabtu (2/12/2023).

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara TV nasional, mantan Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku Jokowi memanggilnya ke Istana. Di sana Jokowi meminta KPK menghentikan kasus e-KTP. Ia menyebut bahkan saat itu Jokowi dalam kondisi marah.

2. Ingin Tetap Ada Debat Cawapres
Dalam kesempatan yang sama, Kaesang juga menjawab isu peniadaan debat calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024. Kaesang berharap debat khusus cawapres tetap diadakan.

Meski begitu, ia mengaku pihaknya akan mengikuti aturan KPU. PSI dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga akan mengikuti apapun format yang digelar KPU terkait debat Pilpres 2024.

"Ya siap, saya rasa jauh lebih baik kalau ada debat cawapres. Kami ngikut apa kata KPU aja, diadakan ya ayo, nggak diadakan ya udah (soal debat cawapres). Ya kalau lebih baik diadakan saja," kata Kaesang.

3. Target Satu Dapil Satu Kursi di Jatim
Kaesang meminta kader PSI di Jawa Timur turun ke bawah untuk sosialisasi ke masyarakat. Ia mengimbau kadernya agar kerja keras sehingga target satu dapil satu kursi di Jawa Timur bisa tercapai.

"Jadi ini agenda pertama kami setelah diresmikannya masa kampanye yaitu datang ke Jatim. Tadi disampaikan targetnya kalau per dapil bisa dapat satu kursi," ungkap Kaesang masih di acara Dialog Interaktif.

PSI juga menargetkan 14 kursi DPRD Jatim dari total 14 dapil di Jawa Timur. Untuk Kota Surabaya, Kaesang memasang target kenaikan dua kali lipat dari Pileg 2019.

"Kayak Kota Surabaya ini dobel (target kursinya). Kan kemarin (Pileg 2019) dapat empat kursi," jelasnya.

4. Soal Isu Politik Dinasti

Kaesang juga melakukan lawatan di Lamongan menghadiri dialog kebangsaan bersama sejumlah ormas keagamaan dari NU, Muhammadiyah, dan LDII. Perwakilan Pemuda Daerah (PD) Muhammadiyah Lamongan bernama Zainal Abidin bertanya tanggapan Kaesang soal isu politik dinasti yang menerpa keluarga Jokowi.

"Mas Kaesang mohon maaf ya, ini ada unek-unek dari bawah ini gini. Ini kayaknya kok dinasti politik ya. Tanggapan Mas Kaesang bagaimana ya. Mas Kaesang jadi Ketua PSI, Mas Gibran menjadi calon wakil presiden, dan Pak Jokowi sekarang sendiri masih jadi presiden. Anggapan masyarakat di bawah ini, koyoke (sepertinya) mau dibangun dinasti politik. Tanggapan Mas Kaesang bagaimana? Terima kasih," kata Zainal di acara Dialog Kebangsaan Peran Komunitas dalam Politik bersama Ketum dan Sekjen DPP PSI di Lamongan, Sabtu (2/12/2023).

Kaesang mengembalikan isu tersebut ke masyarakat. Ia mengatakan jika tidak berkenan memilih, ya tidak perlu dipilih. Sebab, menurutnya masih ada pilihan pasangan lain di Pilpres 2024.

"Jadi kalau ada masyarakat yang kurang berkenan dengan 'oh bapaknya presiden anaknya wali kota', ya jangan dipilih gitu aja. Dan kalau sekarang wali kota menjadi cawapres, kalau nggak suka nggak usah dipilih. Karena kan masih ada pilihan yang lain, masih ada Pak Mahfud Md, masih ada Cak Imin," jawab Kaesang.

"Maksudnya di sini adalah masih ada beberapa pilihan. Jadi balik lagi ini akan dikembalikan ke masyarakat untuk siapa yang menjadi pemimpin berikutnya. Saya kira itu saja dan terima kasih," tandas suami Erina Gudono itu. Cl – Sumber : Detik Jatim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar