Dompu - Cakrawalaonline, Gejolak Daerah Dompu, semakin marak, dengan mengamankan 5 orang mahasiswa, karena telah menggerebek gerbang kantor Pemda Dompu beberapa waktu lalu.
Maka Pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2024, pukul 14.40 Wita Pertigaan Desa Madaprama Kec Woja Kab Dompu (Jalan Raya Lintas Sumbawa - Bima/Jln Lingkar Utara Ompu Beko), berlangsung aksi unjuk rasa dari HMI Cabang Dompu beliau protes dikarenakan telah Diamankannya 5 Orang Kader HMI atas dugaan pengrusakan Pintu Gerbang Kantor Pemkab Dompu Pada Saat Aksi Unjuk Rasa 22 April 2024, oleh Polres Dompu dan selanjutnya diamankan di Polda NTB untuk proses hukum lebih lanjut, ungkap Korlap, Sdr Muslimin (Ketua HMI) dan Hardian, estimasi massa sekitar 30 Orang.
Adapun tuntutan massa aksi yakni : Meminta agar ke 5 orang tersangka kader HMI-Dipo Cabang Dompu yang diamankan di Polres Dompu segera dibebaskan dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa melanggar etika dan budaya sosial karena melakukan pemblokiran jalan raya , bukan lagi mengeluarkan inspiratif, hak berpendapat , namun telah melampaui batas kemanusiaan, baik sosial dan budaya, serta melanggar kepentingan orang lain , selain itu melanggar UU lalulintas dan jalan raya.
Pemblokiran jalan sepanjang 2 km, dan 2 jam lamanya, disampaikan Kapolsek Woja , AKP Abdul Haris kepada awak media, mulai pukul 14-40_higga 16.40, baru buka atas inisiasi Kapolsek dan anggota polres Dompu.
Massa aksi tiba di Pertigaan Desa Madaprama Kec Woja Kab Dompu (Jalan Raya Lintas Sumbawa - Bima/Jln Lingkar Utara Ompu Beko), dan langsung melakukan pemalangan jalan dengan membakar ban bekas serta menyampaikan orasi oleh Hardian , Meminta agar ke 5 orang tersangka kader HMI-Dipo Cabang Dompu yang diamankan di Polres Dompu segera dibebaskan dan pihak Pemerintah Daerah Kab. Dompu segera naikan ( Stabilkan ) harga jagung.
Aparat Apkam tiba di TKP, sekitar Pukul 15.10 Wita Penyampaian orasi oleh Sdri Lastri yang intinya: meminta kepada pemerintah Daerah Kabupaten Dompu agar menstabilkan harga jagung di Kabupaten Dompu yang mana semakin hari semakin turun. Jika pemerintah Daerah tidak mengindahkan penyampaian kami kami akan melakukan tindakan ba hkan akan membakar gudang jagung karena tidak ada gunanya juga ada gudang tapi harga jagung turun.
Pukul 15.25 Wita Penyampaian orasi oleh Sdr Muslimin dan menyampaikan orasi yang intinya: Kehadiran kami disini karena adanya ketidak adilan oleh pemerintah Daerah karena dimana semua persoalan tidak ada solusi.
Pemda Dompu dan Polres Dompu mempolitisasi terkait dengan masa aksi yang telah diamankan di Polda NTB pada saat aksi unjuk rasa pada hari Senin 22 April 2024 pukul 09.25 WITA bertempat di Kantor Pemda Dompu dan Mapolres Dompu oleh masa aksi yang tergabung dalam Kelompok Umat dan Bangsa (UBA) Kab Dompu terkait Anjloknya Harga Jagung dan Tindakan Represif oleh Apkam terhadap Mahasiswa.
Tindakan pengamanan berupa penahanan ke Lima Aktivis HMI pasca dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Dompu pada 13 Mei kemarin, oleh sejumlah pihak dianggap sebagai upaya " Kriminalisasi.
Masa aksi mengancam melakukan pemblokiran jalan raya di Pertigaan Desa Madaprama Kec Woja Kab Dompu (Jalan Negara) kembali, apabila pihak terkait tidak memulangkan dan membebaskan ke 5 orang aktivis HMI-DPO maka jalan raya tidak akan di buka ancamnya.
Pada kesempatan tersebut Pukul 16.00 Wita massa aksi membubarkan diri dan arus lalulintas berjalan lancar kembali.
Dengan berahirnya orasi
Pukul 16.10 WITA situasi aman dan kondusif.
Terkait dengan 5 (lima) orang mahasiswa yang diamankan dari kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-DPO) diantaranya Sdr. IQBAL SAPUTRA (Sekertaris Umum HMI Cabang Dompu), ARDIANSYAH, ALAN NURARI, M. HABIB, dan Sdr. SAHWAN.
Aksi blokir jalan Pertigaan Desa Madaprama Kec Woja Kab Dompu (Jalan Raya Lintas Sumbawa - Bima/Jln Lingkar Utara Ompu Beko), tersebut menurutnya sengaja dilakukan di Cabang Ds. Madaprama Kec. Woja Kab. Dompu dengan harapan mendapatkan dukungan masyarakat petani jagung.
Mahasiswa Menurut rencananya kemungkinan akan dilaksanakan aksi unjuk rasa kembali oleh HMI Cabang Dompu dikarnakan sampai saat ini 5 (lima) orang mahasiswa yang diamankan dari kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-DPO) belum dibebaskan(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar