Dompu - Cakrawalaonline, Ketua DPRD, Dompu Ir.Mutakun dan anggota melakukan rapat koordinasi di ruangan tamu ketua DPRD Dompu, dengan teman teman anggota Dewan sebagian tidak hadir karena tugas luar hanya sebagian yang ada teman-teman yang hadir mendengar langsung apa saja hasil laporan tadi adalah rapat terbatas koordinasi dengan ketiga PT Perusahaan jagung, mengantisipasi mencuat isu di masyarakat terkait harga jagung yang semakin anjlok.!
Muttakun saat ditanya wartawan siapa saja yang di undang rapat tadi ? Muttakun menuturkan yang di undang adalah Bulog dengan tiga gudang yakni PT Subur Mega perkasa , PT. Segar Nusantara, PT.Agro gemilang.
Dalam rapat tersebut ketua DPRD, Ir.Muttakun, atas dasar menerima aspirasi dan keluhan petani agar bagaimana mereka mendapatkan informasi titik terang terkait harga jagung sesuai HPP, namun Belum sama sekali melakukan penyerapan jagung dari ketiga gudang 14-4-25.!
Karena belum melakukan penyerapan makanya dari hasil dialog dengan Bulog tadi bersama gudang jagung yang ada di Manggelewa belum ada titik terang.!
Muttakun menjelaskan harapan masyarakat kepada Bulog, untuk membeli jagung sesuai HPP, masih diatas angin, Baru ada yang melakukan pembelian oleh gudang sehingga gudang ini melakukan pembelian berdasarkan mekanisme harga pasar katanya, apalagi ketika mereka menyampaikan tadi bahwa mereka ini, harga itu ditentukan juga dari pembeli terakhir pabrik pakan, karena yang menyangkut itu makanya adanya harga yang sekarang ini kisaran 300 ataupun 4400 yang dibeli oleh tiga gudang itu, baik Segar , wiliiam maupun Joko.
Selanjutnya kami DPRD menyampaikan aspirasi masyarakat menanyakan Mengapa Bulog masih juga belum melakukan penyerapan dijawab oleh Bulog itu penyerapan belum dilakukan karena kami masih belum bisa kami kirim sesuai standar harga pembelian di tahu 2020 ribu ton , kemaren saat ini masih 6 ribu ton di Bulog, 14-4-25.!
Ditanya wartawan bentuk kerjasama gudang dengan Bulog harapan pemerintah dan DPRD, waktu sidak ? Muttakun menjawab, !
Nah kemudian berikutnya kerjasama yang belum bisa dilakukan karena tidak ada kesesuaian batas waktu masa Simpan yang seharusnya kalau misalnya dilakukan berarti bisa dibantu oleh gudang dalam rangka penyerapan yang dilakukan saat ini penyerapan murni yang dilakukan oleh gudang. Kegiatan tersebut bukan oleh Bulog demikian pula ada banyak hal yang muncul , jadi pengusaha penguasa gudang tadi menjelaskan bahwa pembelian jagung yang diharapkan oleh masyarakat karena berkenaan juga dengan biaya pengiriman yang memang belum bisa langsung Mereka kirim sebanyak-banyaknya menyangkut kendala pada persoalan pengiriman di pelabuhan Soro Kempo yang terbatas kapasitasnya, berminggu - Minggu, berbulan- bulan .
Maka dari itu juga DPRD Dompu Menindaklanjuti ini semua kami kata Muttakun, juga tidak menghendaki Bulog tidak melakukan penyerapan jagung.
Karena itu besok surat sudah saya minta bagian persidangan untuk mengundang ketahanan pangan saat di cas pangan karena kalau berbicara tentang persoalan teknis kita nanti akan meminta Satgas pangan apa yang sudah dilakukan dalam hal ini, kondisi dan kendala apa yang dihadapi oleh Bulog tadi yang bisa menjawab itu adalah Bulog bersama ketahanan pangan, perpanjangan tangan pemerintah untuk mengantisipasi pasi harapan pemerintah, Tentu saja tidak akan sendirian ketika Menindaklanjuti rekomendasi rekomendasi kalaupun terjadi pertemuan besok bahkan DPRD akan benar-benar akan maksimalkan untuk mengawal Satgas pangan ketika bila pemerintah pusat yang terasa aneh ini memang HPP ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk melakukan penyerapan jelas Muttakun, tapi kondisi Bulog saat ini sarana prasarana infrastrukturnya yang belum siap untuk penyerapan jagung, penampungan termasuk jaringan jaringan distribusi untuk penyerapan ini saya mau melihat pemerintah tegas mengawal terkait
HP, juga kepada petani harus ada yang bisa dipakai oleh Bulog di dalam rangka melakukan penyerapan yang bisa dilakukan pada masa mulai masa panen raya ini, Bulog itu secepatnya, ada kapasitas ketika belum melakukan penyerapan disamping petunjuk teknis informasinya itu tadi Apa tujuan dari
Rapat tersebut kalau memang harapan masyarakat belum tercapai .
Tapi masalahnya juga mereka perlu ada penampung gudang sedangkan ketika melakukan menyerap jagung untuk di Kabupaten Dompu Bima 220 ribu ton. Muttakun harapkan
Bagilah misalnya masing-masing setengah, atau tujuh setengah antara Kota Bima dengan Kabupaten Bima jadi hanya bisa menampung Rp 8.000 sampai Rp10.000 demikian pula kalau mengandalkan gudang tentu tidak akan mungkin menerapkan
Harga sesuai ketentuan yang diatur HPP itu memang apabila bulog yang membeli sekarang tidak melakukan penyerapan yang diuntungkan ketika melakukan pembelian hanya gudang aja petani merasa rugi hanya mendapatkan tanda kutip, tadi PHP dari gudang.
Besok rencana kami ada pertemuan lagi dengan pihak gudang, Bulog, ketahanan pangan baru pertama ini kami dengar dan kami segera mengundang Satgas pangan sebagai tindak lanjuti dari APA yang direkomendasi sebelum melakukan pembelian mekanisme pasar ini jadi terakhir untuk gudang yang diharapkan oleh dewan atas nama masyarakat dapat membeli jagung untuk masyarakat 5500, tapi kami katakan itu betul betul itu ngomong doang itu "itu " kan apa mau beli 5500 tapi belum juga Mulai melakukan penyerapan alasannya belum di lakukan pembelian penyerapan karena memang tidak ada gudang untuk menampung tandasnya. Membicarakan hasil pertemuan hari ini tidak bisa mengatakan cuman yang diharapkan pada masyarakat saat ini hanya mengandalkan, Bulog, masyarakat petani di php oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah, pusat sudah perintah mereka agar bulog melakukan pembelian jagung, namun belum melakukan penyerapan jagung masih terkesan.
Pimpinan Bulog, Hery Sulistio, menuturkan saat di konfirmasi wartawan usai rapat bahwa jagung kering sedang menyiapkan gudang untuk pembelian Rp 5500/Kg, sesuai HPP, dan harapan petani .
Kendala saat ini belum bisa penyerapan karena jagung masih 6000 ribu ton, baru dikirim yang keluarkan hasil pembelian komersial di Lanci jaya Manggelewa sekitar 2000 ton.
Terkait kemitraan dengan pihak gudang yang diharapkan oleh pemerintah belum bisa dengan adanya barang Bulog yang masih, sementara pihak gudang perusahaan ke tiga PT tersebut sedang melakukan pembelian terang Sulistio. Vr - Sumber :(z).!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar