DIY, Gunungkidul—Cakrawalaonline ,Kyai tertua dari pulau Jawa bernama KH Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo, yang termasuk keluarga keturunan Kian Santang, selalu tekun beribadah dan membimbing anak muda liwat Pondok Pesantren Aolia' dusun Panggang kapanewon Panggang kabupaten Gunungkidul DIY.
Bukti nyata beliau mencetak generasi muda yang berkualitas dengan sumber daya ilmu agama bagi manusia beragama Islam tidak diragukan. Karena mereka para alumni yang sudah berilmu tinggi, ibarat selevel gurunya, atau para lulusan Pondok Aolia' Panggang sering seminggu sekali hadir di Pondok Pesantren Aolia' ngaji bareng bersama KH Ibnu Hajar Panggang. Walau pengajian singkat usai salat Jumat bersama di pondok tersebut, tetapi ilmu yang disampaikan KH Ibnu Hajar sangat ditunggu para murid yang mengikuti ingin meraih ilmu agama Islam dari pak yai Ibnu Hajar.
Dijelaskan bahwa penyampaian ilmu agama itu harus rutin disampaikan dan didengar serta diterima oleh para murid Mbah Benu, panggilan akrabnya.
Kyai yang dikagumi banyak orang seputaran pulau Jawa pesisir Selatan dan pesisir pantai Utara termasuk pedalaman pulau Jawa, KH Ibnu Hajar ternyata telah banyak mencetak generasi yang mampu membaca siasat dan mensikapi segala kesulitan hidup di masyarakat Indonesia. Sehingga tamu Mbah Benu banyak dari luar daerah untuk silaturahmi dan minta ilmu dari KH Ibnu Hajar. Ilmu agama dan ilmu kebatinan serta ilmu realita lapangan dalam mensiasati hidup juga diberikan kepada para muridnya. Wajar para murid Mbah Benu bisa meraih ilmu yang lebih, dengan sebutan 'dokdeng' atau linuwih (berlebih) tak sekedar ilmu agama. Tapi mereka dibekali ilmu untuk membaca situasi dan kondisi masa kemarin, Masa kini dan kondisi masa depan. Ternyata Mbah Benu, yg mampu mencetak sebuah Bak Raksasa untuk menampung air jalanan dan air hujan hingga ribuan bahkan trilyunan air itu sering dicontoh oleh para murid Pondok Aolia' Panggang. Para murid luar daerah yang tinggal di perbukitan ikut mencetak Bak Penampungan Air untuk kehidupan. Hal itulah yang disebut generasi muda berkualitas dan bermoral baik untuk hidup beragama dan bermasyarakat secara utuh dan sempurna. (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar