DOMPU — Dermaga I Pelabuhan Soro, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini telah berusia dua dekade lebih. Sejak dibangun pada era Dirjen Perhubungan Laut Drs. H. Faesal Tamin tahun 1995, dermaga ini telah berkontribusi besar terhadap peningkatan perekonomian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dompu.
Namun, setelah lebih dari 20 tahun beroperasi, kondisi Dermaga I dinilai sudah tidak lagi memadai untuk melayani kebutuhan kapal besi berukuran besar. Panjang dermaga yang terbatas membuat aktivitas bongkar muat sering terhambat. Padahal, kawasan Kempo dikenal sebagai salah satu sentra penghasil ternak dan hasil bumi penting di Dompu.
“Dermaga I sebenarnya dulu dibangun khusus untuk kebutuhan muat ternak. Sekarang aktivitas sudah berkembang, bukan hanya ternak, tapi juga jagung, semen, dan berbagai hasil bumi lainnya. Karena itu, sudah saatnya dibangun Dermaga II,” tegas Koordinator Pelabuhan Soro, Anshar, SH, BBM Oven, Tokoh masyarakat Sahrul H.Mansyur, Ketua Sopir Amirudin, Lukman BA, mantan Camat Kempo, saat ditemui di pelabuhan , Minggu (19/10/2025).
Anshar menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat, khususnya Menteri Perhubungan, dapat memperhatikan aspirasi masyarakat dan pihak pelabuhan untuk menambah satu dermaga baru. Menurutnya, keberadaan Dermaga II akan mempercepat proses bongkar muat, memperluas daya tampung kapal, dan meningkatkan efisiensi operasional.
“Kalau ada dua dermaga, aktivitas bisa lebih cepat. Kapal tidak perlu menunggu lama untuk bongkar muat. Ini juga berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi daerah dan PAD,” ujarnya.
Selain pembangunan dermaga baru, Anshar juga menyoroti kebutuhan penunjang lain seperti penerangan yang memadai, penambahan aliran listrik, serta pendalaman sumber air bor dari 50 meter menjadi 80 meter. Fasilitas tersebut dinilai penting untuk menunjang pelayanan kapal secara optimal.
Dalam kurun April hingga September 2025, kinerja pelabuhan Soro disebut telah berhasil mendongkrak PAD Kabupaten Dompu hingga mencapai Rp500–600 juta.!. Dengan sisa waktu tiga bulan hingga akhir tahun, Anshar optimistis angka tersebut masih bisa meningkat jika infrastruktur pelabuhan diperkuat.
Dukungan terhadap rencana pembangunan Dermaga II juga datang dari pelaku usaha lokal. Totok, perwakilan CV Vantovin, perusahaan jasa bongkar muat di pelabuhan Soro, menyambut baik gagasan tersebut.
“Kegiatan bongkar muat jagung sekarang semakin padat. Kalau ada Dermaga II, perputaran ekonomi akan makin cepat, dan waktu tunggu kapal bisa dikurangi,” ungkapnya.
Dia menegaskan, peningkatan kapasitas pelabuhan tidak hanya berpengaruh pada efisiensi operasional, tetapi juga akan memperluas peluang perdagangan dan memperkuat fondasi ekonomi daerah.
“Kami berharap pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dapat memberikan perhatian serius. Peningkatan kapasitas Dermaga Soro Kempo akan menjadi kunci dalam menopang pendapatan asli daerah dan pertumbuhan ekonomi Dompu ke depan,” pungkasnya. (Z)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar