Jakarta – Cakrawalaonline, Calon
presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengakui tiga orang pendukungnya
meninggal dunia ketika menghadiri kampanye akbar pemungkasnya bertajuk 'Ber1
Berani Berubah' yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta
Utara, Sabtu (10/2) lalu.
Ketiga pendukung Anies yang meninggal itu bernama
Dachyar (58 tahun), Agus Rohendi (57 tahun) dan Syaifudin (62 tahun).
"Kami menyampaikan belasungkawa yang
sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan di Kumpul Akbar Ber1
Berani Berubah di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024. Kami mendoakan agar ketiga
almarhum husnul khatimah dan keluarga diberikan kesabaran," ujar Anies
dalam keterangan resminya, Selasa (12/2).
Anies mengungkapkan perjuangan ketiganya untuk
mewujudkan perubahan di Indonesia tidak akan sia-sia. Ia pun berkomitmen
melanjutkan perjuangan ketiganya.
Bagi Anies, ketiganya merupakan nama-nama yang
tidak dikenal, tetapi telah berjuang dengan ikhlas hingga mengorbankan hidupnya
demi terwujudnya perubahan di Indonesia.
"Insyaallah Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi,
dan Pak Syaifudin akan menjadi batu penjuru untuk terwujudnya Indonesia adil
makmur untuk semua, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,"
kata Anies.
Anies juga menyempatkan diri untuk takziah ke
kediaman Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin
malam (12/2).
Anies menyampaikan belasungkawa yang
sedalam-dalamnya dan merasa bahwa Syaifudin merupakan salah satu di antara
banyaknya orang baik yang datang ke JIS pada waktu itu.
"Insyaallah beliau orang baik, karena yang
datang ke JIS kemarin kami saksikan mereka orang-orang baik yang saling tolong
menolong, dan beliau adalah salah satunya," terang Anies.
Sementara itu, Wakil Deputi Tenaga Kesehatan Timnas
AMIN Berlian Idris mengungkapkan kronologi meninggalnya tiga pendukung Anies
tersebut.
Almarhum Dachyar yang tinggal di Bekasi, sempat
dibawa ke Pos Kesehatan oleh petugas pengamanan karena tidak sadar saat sedang
naik tangga di JIS.
"Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya
pasien sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag
atau asam lambung," ujar Berlian.
Dia mengungkapkan, saat itu, tim kesehatan yang
bertugas di JIS segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP),
pemasangan infus, dan pemberian obat-obatan resusitasi.
"Pasien dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso
dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia
di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat mengalami serangan jantung sebagai
sebab kematian," kata dia.
Sementara Agus Rohendi (57), yang berasal dari
Bandung ditemukan tidak sadarkan diri di lantai 1 Zona Selatan.
"Tim kesehatan segera melakukan RJP, memasang
infus, dan memberikan obat-obatan. Pasien kemudian dirujuk dengan ambulans
sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI
Sulianti Saroso. Sebab kematian pasien juga diduga kuat serangan jantung,"
ucapnya.
Kemudian Syaifudin (62) dari Jakarta Selatan
ditemukan tergeletak di jalan di luar JIS. Tim kesehatan, kata Berlian,
langsung memberikan pertolongan dengan melakukan RJP dan segera merujuk pasien
dengan ambulans ke RS Royal Progress.
"Sambil tetap memberikan pengobatan di dalam
ambulans. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress. Penyebab
kematian juga diduga kuat serangan jantung," kata Berlian. Cl –
Sumber : CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar