Dompu - Cakrawalaonline, Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) Menghadapi Kenaikan Harga beras
Pada hari Jum'at tanggal 01 Maret 2024 pukul 09.10 Wita, bertempat di Ruang Rapat Bupati Jln. Beringin No 01 Kelurahan Doro Tangga Kec. Dompu Kab. Dompu Telah berlangsung Kegiatan Rapat Koordinasi TPID dalam menghadapi kenaikan Harga Beras TA. 2024. Yang dipimpin oleh Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan S.T.,M.T. Yang dihadiri sekitar -+ 25 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut forkopimda ,
Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan S.T.,M.T
Sekda Kabupaten Dompu Gatot Gunawan PP S.Km.M.M.Kes
Asisten II Setda Dompu H. M. Syai' un, SH, M.Si.
Kabag Ekonomi dan SDA Setda Dompu Soekarno ST.MT.
Pimpinan OPD Lingkup Pemda Dompu
Pasi Inteldim 1614/Dompu Kapten Inf Adisan.
Pimpinan Cabang Bulog Bima
Kepala BPS Kab. Dompu
Kasi Datun Kejari Dompu.
Pada momen rapat ketahanan pangan
Pukul 09.10 Wita kegiatan rapat dimulai di awali dengan paparan Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan S.T.,M.T,
Memaparkan terkait dengan, Beras merupakan komoditas pangan utama bagi masyarakat. Sebagai komoditas pangan utama, beras mempunyai peran yang penting terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, Kenaikan harga beras akan berdampak pada peningkatan kesejahteran petani, akan tetapi disisi lain kenaikan harga beras akan berdampak pada penurunan ketahanan pangan dan bahkan akan berakibat pada rendahnya tingkat gizi masyarakat khususnya masyarakat golongan miskin. Kenaikan harga beras bukanlah masalah biasa. Kenaikan harga beras jika tidak dikendalikan maka akan berdampak pada sektor lain yang dapat menggerakkan inflasi.
Masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah akan sangat merasakan dampak dari kenaikan harga beras. Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar pada pembelian beras, sehingga pengeluaran untuk kebutuhan lain akan terganggu (berkurang Sesuai BPS 2022, rata-rata pengeluaran untuk non makan yaitu untuk makanan sebesar 59,95% dan non makanan sebesar 40,05%. Secara Nasional, di rumah tangga miskin, pengeluaran untuk makanannya dapat mencapai 73,66% dan non makanan 26,34%. Sehingga kenaikan harga beras, akan berpengaruh pada keadaan ekonomi rumah tangga. Selain itu kenaikan harga beras akan berpengaruh pada kualitas beras yang mampu dibeli masyarakat.
Dampak Kenaikan Harga Terhadap Kemiskinan, Penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga kelompok terkemuka, Secara nasional kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan 73,66%. Peningkatan harga beras sebesar 10% berpotensi meningkatkan Inflasi sebesar 0,9% (langsung dan tidak langsung) dan angka sekitar 1,3% kemiskinan. komoditas beras penyumbang terbesar terhadap kemiskinan.
Neraca Beras (Dalam Daerah), Perkiraan realisasi panen komoditi padi di Kabupaten Dompu pada bulan Februari 2024 adalah sebesar 2.063 Ha. Jika asumsi provitas 6 ton/ha maka akan didapatkan gambaran produksi padi sebesar 12.378 ton. Jika diasumsikan persentase beras yang dihasilkan adalah 65%, maka akan menghasilkan 8.046 ton beras Dari jumlah penduduk Dompu sebanyak 239.781 jiva (BPS 2022), maka asumsi dari kebutuhan sebesar 15 kg/kapita/tahun atau 11,25 kg/kapita/bulan adalah sebesar 2.697 ton/bulan. terdapat surplus 5.349 ton. Hanya saja, kemungkinan telah diperdagangkan antar pulau.
Neraca Beras (Dalam Provinsi), Produksi Gabah kering Giling NTB Tahun 2024 Bulan Januari 29.032 ton dan Februari 31.536 ton dengan tol 60.568 ton. Jika dijadikan beras, akan diperoleh 38.460 ton beras selama 2 bulan. Kebutuhan konsumsi beras Masyarakat NTB -+43.000 per bulan, atau 86.000 ton selama Januari - Felbruari 2024. Terdapat defisit (minus) 47.540 ton dari kebutuhan selama Januari - Februari.
HET (Harg Eceran Tertinggi) Beras, Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Ralaksi Harga Gabah dan Beras, harga gabah untuk Kadar air 14% Rp.6.30, dan Beras di Gudang Perum Bulog Rp.9.950, untuk harga eceran tertinggi (HET) Pemerintah telah menetapkan berdasarkan sistem zonasi dan Nusa Tenggara Barat Termasuk pada Zona 1 dimana HET beras medium Rp.10.900/kg dan HET beras premium Rp. 12.900/kg.
Perbandingan Perkembangan Harga, Harga beras medium dari awal Januari 2024 terjaga di harga Rp.13.000/kg hanya saja di pekan ke 2 Februari 2024, stok beras medium di pasar, KOSONG. Harga beras premium hingga akhir Februari mengalami kenaikan 21,4% dari awal Januari 2024 di hargа Rp. 14.000/kg. Mulai pekan ke-2 Februan 2024 terjadi kenaikan menjadi Rp.5.000/kg kemudian Pekan ke-3 dan ke 4 Februari mengalami kenaikan menjadi Rp. 17.000/kg.
Sejauh ini Harga beras tingkat petani, Kenaikan harga beras Medium tingkat petani sebesar 13,6% dan beras premium tingkat petani sebesar 10,9%. Harga beras tingkat petani mulai naik pada 13 Februari dimana pada beras berada pada harga Rp.13.500/Kg dan beras premium pada harga Rp.14.000/Kg.
Pukul 09.30 Wita Diskusi yang dipandu oleh kepala bagian ekonomi dan SDA Setda Dompu bpk Soekarno ST.MT.
Pukul 11.00 Wita Kesimpulan dari Diskusi yang dipandu oleh kepala bagian ekonomi dan SDA Setda Dompu bpk Soekarno ST.MT.
Pemicu kenaikan harga beras di Kabupaten Dompu antara lain :
Harga gabah naik, petani tidak ada stok gabah hasil panen dan langsung dikirim antar pulau dan antar kabupaten sehingga beras yang beredar di Kabupaten Dompu adalah beras yang berasal dari luar sehingga harga beras naik, harus ada penekanan terhadap petani yang menjual gabah yang relatif banyak, boleh di jual sekurang-kurang 1 ton/orang(Petani red).
Kabupaten Sumbawa Barat gagal panen akibat banjir serta harga gabah di pulau Lombok sudah di atas 8.000 perkilo menyebabkan panen di Dompu yang relatif sedikit menjadi rebutan.
Untuk jangka pendek antara lain :
Akan mengoptimalkan gerakan pangan Murah dan operasi pasar dibulan maret agar dilakukan pemetaan perluasan cakupan sehingga kegiatan menjadi lebih tepat sasaran.
Dinas perhubungan perlu membatasi overload dan over dimensi kendaraan yang membawa gabah yang keluar daerah.
Untuk jangka Panjang Antara lain :
Guna memastikan bulog dapat menyerap gabah petani saat panen raya maka pemerintah akan bersurat ke Bappenas agar dilakukan perubahan HPP sehingga gabah dapat terserap.
Pasite Dom menegaskan agar dapat melakukan Pembentukan Perbup, terkait pengendalian dan pengawasan pendistribusian Gabah, petani di nilai semena mena menjual habah, hampir di seluruh Kecamatan, lebih khususnya di Kecamatan Kempo dua tahun terakhir pembeli gabah orang luar Daerah.
seluruh rangkaian kegiatan selesai dengan aman dan tertib.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar