res

Ketua DPRD Dompu Kritik Panitia Festival Dunia Menyapa Tambora - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar Redaksi Cakrawala Media Group Mengucapkan Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1 Syawal 1445 H

Breaking

07 Juni 2022

Ketua DPRD Dompu Kritik Panitia Festival Dunia Menyapa Tambora

Ketua DPRD Dompu


Dompu- Cakrawalaonline,Ketua DPRD Dompu, Andi Bachtiar A.Md, Par , fungsi kontrol selaku pimpinan dewan memiliki  sikap dan 

 Kritikan membangun terhadap pelaksanaan kegiatan peringatan 207 Dunia Menyapa Tambora (TMD) yang bertajuk Festival Tambora Tahun 2022, tidak hanya diungkapkan para pengunjung. 


Tapi, juga menuai kritikan dari Ketua DPR Dompu, Andi Bahtiar A.Md Par. "Wajar ketika masyarakat (pengunjung) mengeluhkan tentang pelaksanaan kegiatan itu (Festival Tambora 2022,red)," ungkapnya, saat diwawancarai wartawan di halaman kantor DPRD Dompu, Senin (6/6/2022). 




Andi tidak menampik dan mengapresiasi apapun bentuk program dari pemerintah pusat dan provinsi. Tapi, yang tidak boleh diabaikan mengenai koordinasi dengan Pemda Dompu, itu harus ditingkatkan. Begitu juga, koordinasi dengan para pihak di Kecamatan Pekat, dalam otonomi wilayah termasuk pemuda dan masyarakat. "Ini yang mestinya harus dilakukan oleh panitia (pemerintah pusat dan provinsi,red)," katanya. 





Ketua DPRD Dompu, saat dikonfirmasi sejumlah  wartawan di DPRD Dompu 6/6/22



Perlu dipertegas, dibalik kegiatan itu apa dampak positif (kemajuan) yang bisa dirasakan oleh masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Pekat. "Betul kegiatan seperti itu tidak mendapatkan keuntungan secara langsung untuk Pemda. Akan tetapi, efek domino dari kegiatan itu tentu ada," tuturnya. 




Perlu dipertegas oleh Panitia, kegiatan pasca harus direncanakan dengan matang. Seperti pada acara yang kita lalui bersama kemarin, masa " iya "sampah-sampah berserakan dimana-mana. "Masa iya, pemerintah daerah yang harus mengurus sampah yang berserahkan. Enak sekali panitia itu. Mestinya, mereka koordinasi dengan masyarakat lokal untuk diberikan ruang untuk menangani itu dan pasti masalah sampah bisa diatasi," jelasnya. 




Bagaimana tanggapannya mengenai adanya ungkapan bahwa masyarakat Kecamatan Pekat terkesan hanya dijadikan penonton di wilayahnya sendiri?



Pernyataan tersebut, benar adanya. Mestinya, masyarakat Kecamatan Pekat dan pihak lainnya dilibatkan dalam kegiatan. Bukan malah diabaikan. "Saya setuju karena itu suara hati Rakyat  dan fungsi kontrol dewan  faktanya seperti itu," bebernya. 




Merujuk tugas  pemerintah terkait harus memastikan kegiatan kedepannya harus melibatkan para pihak di Kecamatan Pekat, termasuk pemuda dan masyarakat, agar mereka bisa menjadi bagian (rasa memiliki) terhadap adanya kegiatan tersebut. "Masa iya, mereka harus menjadi penonton di wilayah sendiri," katanya lagi. 




Bagaiamana kalau kegiatan Festival Tambora kedepannya dilaksanakan di lokasi (desa-desa) yang ada di Kecamatan Pekat?




Tambah Andi, itu harus diwujudkan karena bentuk penghargaan kepada para pihak dan masyarakat di Kecamatan Pekat yang tentunya sebagai pemilik wilayah. "Itu wajib diprioritaskan dan akan berdampak luar biasa bagi masyarakat di Kecamatan Pekat," terangnya. 

Lebih jauh, Andi juga mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya pemerintah sudah berjanji kepada masyarakat Kecamatan Pekat, bahwa mereka akan dilibatkan dalam kegiatan festival tersebut. Hal itu, berdasarkan aspirasi yang disampaikan para pemuda dan masyarakat di sana. Tapi sayangnya, janji tersebut malah diabaikan dan tidak ada realisasinya. 




"Wajar ketika mereka menuntut janji  itu. Apalagi, pelaksanaan kegiatan tersebut di laksanakan di wilayah Kecamatan Pekat, momen ini melibatkan camat pekat  pernah di lakukan  PLT, camatnya Fahrurazi tahun 2015 , tidak politisisasi dengan naiknya Nuraini S,Pd jadi camat , Semoga kedepan mengenai ini bisa segera dipertimbangkan dan kita gaungkan acara ini secara serius, Bahkan direalisasikan," tandasnya.

  Anggota komisi dua DPRD Dompu  Syirajudin S,Sos menambahkan even yang bertajuk " Dunia menyapa Tambora " menilai kegiatan banyak kritikan, keluhan pengunjung, dengan potensi di pos I Lawata pendakian gunung Tambora , karena keterbatasan Air, signal untuk komunikasi, banyak janji janji yang belum terpenuhi, antara lain bangun tower termasuk agenda dinas Kominfo, dari program 8 titik sejak kepemipinan Fahrudin M.Si, menjadi kadis Kominfo , jangan jadikan momen ini sebuah dramatis ! Pada tahun 2015 banyak titik titik air yang dipasang, dan dibuatkan tower pembantu oleh telkom  melalui kordinasi yang baik.

    Melalui momen ini kegiatan kedepan kembalikan potensi doroncanga dimanfaatkan kegiatan even dunia menyapa Tambora karena mudah dijangkau dan diantisipasi oleh pengujung mencari titik titik mata air dipinggir laut, selain mata titik mata air  di Doro bente, oi Rao, doroncanga  dan Ho,do, sehingga  keterbatasan air pengunjung bisa teratasi sesuai kondisi alam yang bersahabat.(Zu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar